sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi dan kapsul mimpi anak muda di markas Avengers Merauke

Presiden Jokowi mengumpulkan mimpi anak-anak Indonesia di dalam kapsul yang disimpan di markas Avengers di Merauke, Papua.

Sukirno
Sukirno Sabtu, 17 Nov 2018 05:14 WIB
Jokowi dan kapsul mimpi anak muda di markas Avengers Merauke

Presiden Jokowi mengumpulkan mimpi anak-anak Indonesia di dalam kapsul yang disimpan di markas Avengers di Merauke, Papua.

Presiden Joko Widodo menyebut Monumen Kapsul Waktu di Merauke, Provinsi Papua, sangat futuristik seperti markas Avengers sehingga diharapkan mampu mendorong anak bangsa memiliki jiwa dan semangat yang sama dengan para Avengers.

"Saya juga mengikuti di media sosial yang ramai membicarakan Monumen Kapsul Waktu ini. Katanya, bentuknya seperti markas Avengers yang juga sangat futuristik," kata Jokowi setelah meresmikan Monumen Kapsul Waktu di Merauke, Provinsi Papua, Jumat (16/11), sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Tujuh mimpi anak-anak bangsa diletakan secara permanen di Monumen Kapsul Waktu Impian Indonesia di Merauke, di ujung timur Indonesia.

Presiden menjelaskan bahwa untuk bisa dibaca, bertahan puluhan tahun, maka tujuh impian anak-anak bangsa dimasukan dalam kapsul yang bentuknya sangat futuristik.

"Sehingga kelak di tahun 2085 dibuka oleh penerus kita. Apakah tujuh mimpi besar itu telah bisa kita wujudkan? Jadi, ini bukan semata-mata monumen biasa. Ini adalah monumen impian kita bersama," kata presiden ketika memberi sambutan.

Monumen itu, lanjut presiden, memiliki jiwa dan semangat yang sama dengan para Avengers yang bukan hanya punya mimpi besar.

"Tapi melakukan tindakan yang besar untuk melindungi orang banyak, melindungi orang yang lemah. Begitu pula, melalui monumen ini, kita bukan saja meletakkan mimpi kita sebagai bangsa yang besar, tapi kita akan bekerja keras, bekerja bersama, berikhtiar untuk mewujudkan mimpi besar itu," kata Kepala Negara.

Sponsored

Sebanyak tujuh mimpi anak-anak bangsa dari 34 provinsi yang ditulis dan disimpan dalam kapsul waktu itu yakni satu, SDM Indonesia kecerdasannya mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia.

Dua, masyarakat Indonesia menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika.

Tiga, Indonesia sebagai pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia. Empat, masyarakat dan aparatur pemerintah kita bebas dari perilaku korupsi.

Lima, membangun infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia. Enam, Indonesia sebagai negara yang mandiri dan negara yang paling berpengaruh di Asia Pasifik. Tujuh, Indonesia sebagai barometer pertumbuhan ekonomi dunia.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Irianto Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur Papua Barat Lukas Enembe, dan Bupati Merauke Frederikus Gebze. (Ant).

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tiga tahun yang lalu, tepat di ujung paling barat Indonesia di Pulau Sabang, Aceh, saya memulai Gerakan Nasional Ayo Kerja: sebuah ajakan kepada semua elemen bangsa untuk memulai kerja besar, kerja keras, kerja bersama untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita. Terutama, impian anak-anak muda Indonesia. Apa saja mimpi-mimpi itu? SATU, SDM Indonesia kecerdasannya mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia. DUA, masyarakat Indonesia menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika. TIGA, Indonesia sebagai pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia. EMPAT, masyarakat dan aparatur pemerintah kita bebas dari perilaku korupsi. LIMA, membangun infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia. ENAM, Indonesia sebagai negara yang mandiri dan negara yang paling berpengaruh di Asia Pasifik. TUJUH, Indonesia sebagai barometer pertumbuhan ekonomi dunia. Tujuh impian anak muda Indonesia itu kini tercatat dan disimpan dalam kapsul waktu di sebuah monumen di ujung timur Indonesia, di Kota Merauke -- lebih 5.000 kilometer dari Pulau Sabang, tempat dicanangkannya Gerakan Nasional Ayo Kerja tiga tahun lalu. Ini mimpi besar, bukan pekerjaan lima, sepuluh atau 20 tahun, tapi pekerjaan beberapa generasi. Selama 70 tahun atau 100 tahun ke depan, semua elemen bangsa harus bekerja keras, karena tidak ada hasil yang instan. Tidak ada juga pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh satu atau segelintir orang. Ini kerja bersama untuk mewujudkan impian anak-anak kita.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

Berita Lainnya
×
tekid