sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi kembali ingatkan menteri dan kepala daerah kurangi impor

Menurut Jokowi, potensi industri di Tanah Air sangatlah besar. Semua jajaran harus membuat kebijakan bagi industri dalam negeri.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Kamis, 28 Apr 2022 12:53 WIB
Jokowi kembali ingatkan menteri dan kepala daerah kurangi impor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan para menteri dan kepala daerah untuk meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dengan mengarahkan belanja barang dan jasa pada pembelian produk dalam negeri. Menurut Jokowi, peningkatan TKDN melalui belanja produk dalam negeri merupakan antisipasi pemerintah dalam menghadapi gejolak ekonomi global ke depan.

"Ini saya dua kali sampaikan. Bekerja fokus untuk peningkatan tingkat komponen dalam negeri, TKDN. Artinya, belanja barang dan jasa harus diarahkan kepada pembelian produk barang dalam negeri," ujar Jokowi dalam peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Nasional 2022 yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (28/4).

Menurut Jokowi, potensi belanja barang modal dan jasa di pusat saat ini sebesar Rp526 triliun dan di daerah senilai Rp535 triliun. Artinya total ada Rp1.062 triliun, plus BUMN Rp420 triliun. Jumlah yang besar itu, kata Jokowi, harus dibelanjakan untuk barang modal dan jasa dalam negeri.

"Ini angka yang besar sekali. Jadi jangan sampai angka yang besar sekali ini dibelanjakan untuk barang-barang impor," tegas Kepala Negara.

Selain meminta untuk menekan dan mengurangi impor, Jokowi juga menekankan pentingnya penyediaan kapasitas produksi nasional. Dengan demikian, ketergantungan terhadap impor bisa diminimalisasi dan belanja dalam negeri lebih ditingkatkan. 

"Arahkan semuanya ke pembelian produk-produk dalam negeri. Hilangkan, kurangi sebanyak-banyaknya produk barang impor. Dan di saat bersamaan sediakan kapasitas produksi nasional kita," ucap mantan Wali Kota Solo itu.

Menurut Jokowi, potensi industri di Tanah Air sangatlah besar. Oleh karena itu, semua jajaran harus membuat kebijakan bagi industri dalam negeri yang dapat mengurangi impor.

"Misalnya jagung masih impor, (diganti dengan) tanam jagung. Nanam jagung dimanapun masih tumbuh, kenapa harus impor! Kedelai, kita juga masih impor. Padahal banyak daerah yang sesuai untuk penanaman kedelai. Lakukanlah ini! Kemudian, beri pendampingan UMKM sehingga bisa naik kelas untuk memenuhuhi standar global, standar internasional," pungkas Jokowi.
 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid