sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi minta vaksinasi massal di GOR dan balai kota

Kepala daerah pun diminta melakukan vaksinasi dengan tepat sasaran dan target karena negara-negara saling berebut untuk memperolehnya.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Kamis, 11 Feb 2021 11:59 WIB
Jokowi minta vaksinasi massal di GOR dan balai kota

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala daerah mempercepat pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 dengan memperhatikan manajemen di lapangan. Jumlah vaksinator perlu dipersiapkan agar segera mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

"Mungkin di puskesmas silakan melakukan (vaksinasi), tetapi juga harus ada dalam bentuk massal. Misalnya, kumpulkan di GOR (gelanggang olahraga dan remaja), kumpulkan di balai kota, sehingga sehari dapat melakukan suntikan vaksin dalam jumlah banyak," ucapnya dalam telekonferensi, Kamis (11/2).

Pekan depan, sambungnya, program vaksinasi akan memasuki tahap kedua dan menyasar pelayan publik, termasuk pedagang pasar. Pertimbangannya, interaksi dan mobilitasnya tinggi.

"Sektor-sektor interaksinya tinggi segera lakukan (vaksinasi). Bukan orang per orang, tetapi per klaster. Misalnya, di kota ada mal. Itu ada karyawan di mal (bisa) langsung (divaksin) karena dia berhubungan dengan masyarakat,” tutur Jokowi.

Perencanaan dan pemetaan perlu dipersiapkan secara matang agar program vaksinasi tepat sasaran. “Kalau vaksin datang dalam jumlah banyak harus tahu, siapa dulu yang harus didahulukan. Jangan lupa yang rentan, terutama lanjut usia menjadi prioritas,” sambungnya.

Perencanaan dan pemetaan secara matang, menurutnya, harus dilakukan mengingat Indonesia kesulitan mendapatkan vaksin Covid-19. Sebanyak 215 negara saling berebut dari beberapa produsen. Imbasnya, hanya sekitar 42 negara saat ini yang bisa melaksanakan vaksinasi Covid-19.

Meski demikian, Jokowi menegaskan, Indonesia tetap berusaha memperoleh tambahan vaksin dari berbagai sumber. Sejauh ini, baru membukukan komitmen 426 juta dosis melalui pendekatan dengan produsen-produsen sejak Agustus 2020 lalu.

“(Vaksin) Bukan barang mudah (didapat). Semua negara rebutan vaksin. Oleh sebab itu, vaksinasi ini harus tepat sasaran, tepat target betul, jangan sampai meleset,” ucapnya.

Sponsored

Ahli epidemiologi dan biostatistik Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, sebelumnya menilai, vaksin Covid-19 dapat mencegah penerimanya masuk ke rumah sakit (RS) karena gejala berat. Namun, belum terbukti ampuh mencegah dari ancaman terinfeksi.

Menurutnya, efikasi vaksin sebesar 70% pun masih berat untuk mencapai kekebalan kelompok, “Herd immunity lupakan saja,” ucapnya kepada Alinea, Kamis (14/1).

Berita Lainnya
×
tekid