sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BPOM: Kadar antibodi turun signifikan 6 bulan pascavaksinsi dosis lengkap

Oleh karenanya, diperlukan pemberian vaksin booster untuk meningkatkan kembali imunogenisitas yang menurun.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 10 Jan 2022 13:11 WIB
BPOM: Kadar antibodi turun signifikan 6 bulan pascavaksinsi dosis lengkap

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito menganggap, pemberian vaksinasi booster dapat membawa Indonesia segera bebas dari pandemi Covid-19.

Saat ini, BPOM sudah menerbitkan emergency use authorization (EUA) 13 merek vaksin Covid-19 untuk vaksinasi dosis pertama dan kedua (dosis lengkap). Berdasarkan uji klinis di berbagai negara, respons imun dari vaksinasi dosis lengkap akan menurun seiring waktu dengan interval yang bervariasi tergantung jenis vaksinnya.

“Data imunogenisitas dari hasil pengamatan uji klinik semua vaksin Covid-19 menunjukkan penurunan kadar antibodi yang signifikan sampai di bawah 30% terjadi setelah enam bulan pemberian vaksin primer, yang lengkap. Oleh karenanya, diperlukan pemberian vaksin booster untuk meningkatkan kembali imunogenisitas yang menurun,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, per Jumat (7/1), cakupan vaksinasi dosis pertama sebesar 81,5%. Sedangkan dosis kedua sebesar 56%. Berdasarkan kajian keamanan, khasiat, dan mutu terhadap beberapa vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan EUA sejak November 2021, terdapat lima jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk vaksin booster karena telah mendapatkan emergency use authorization (EUA).

Pertama, vaksin CoronaVac produksi Biofarma untuk booster homolog (sama dengan jenis vaksin sebelumnya). Vaksin CoronaVac diberikan sebanyak satu dosis setelah enam bulan vaksinasi dosis lengkap. Berdasarkan pertimbangan uji klinik, vaksin CoronaVac diperuntukkan untuk usia 18 tahun ke atas. Untuk kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI), kata dia, reaksi lokal, seperti nyeri di tempat suntikan dan kemerahan.

Merujuk data imunogenisitas, setelah 28 hari pemberian vaksin booster CoronaVac terjadi peningkatan titer antibodi hingga 21-35 kali.

Kedua, vaksin Pfizer merek Comirnaty untuk booster homolog. Ini diberikan satu dosis minimal kepada usia 18 tahun ke atas setelah enam bulan vaksinasi dosis lengkap. Untuk KIPI, kata dia, reaksi lokal umumnya nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendiri, dan demam.

Data imunogenisitas menunjukkan titer antibodi meningkat 3,3 kali setelah satu bulan.

Sponsored

Ketiga, vaksin AstraZeneca untuk booster homolog. Untuk KIPI, kata dia, bersifat ringan sampai sedang. Data imunogenisitas menggambarkan peningkatan titer antibodi sebesar 3,5 kali.

Keempat, vaksin Moderna untuk booster homolog dan heterolog (menggunakan vaksin yang berbeda). Diberikan setengah dosis dan heterolog untuk vaksin primer Pfizer, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.

Data imunogenisitas menggambarkan kenaikan titer antibodi hingga 13 kali. Ini diberikan kepada usia 18 tahun ke atas.

Kelima, vaksin Zifivax untuk booster heterolog vaksin primer Sinovac dan Sinopharm. Ini diberikan setelah enam bulan vaksinasi dosis lengkap. Data imunogenisitas menunjukkan titer antibodi meningkat 30 kali.

Berita Lainnya
×
tekid