sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kasus harian Covid-19 meningkat hampir 5.000 per 3 November 2022

Pada 3 November, ada penambahan 4.951 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi Covid-19 nasional sebanyak 6.507.610.

Gempita Surya
Gempita Surya Jumat, 04 Nov 2022 16:23 WIB
Kasus harian Covid-19 meningkat hampir 5.000 per 3 November 2022

Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan dalam seminggu terakhir. Per 3 November 2022, terjadi kenaikan kasus harian hingga lebih dari 4.000 kasus dari jumlah pengujian (testing) kepada lebih dari 30.000 orang.

Sebanyak 30 provinsi mengalami peningkatan, sedangkan 4 provinsi lainya mengalami penurunan kasus dalam 7 hari ke belakang.

"Jumlah konfirmasi sebanyak 4.951 [kasus positif] dari 30.988 yang ditesting, meningkat 78%, sehingga positivity rate menjadi 15,98%," kata Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril, dalam keterangan pers daring, Jumat (4/11).

Terjadi penambahan 4.951 kasus positif pada 3 November. Dengan demikian, total kasus terkonfirmasi Covid-19 secara nasional sebanyak 6.507.610. Adapun kasus sembuh bertambah sebanyak 2.882 dan meninggal dunia naik 42 kasus.

Syahril mengatakan, tren kenaikan kasus ini cenderung lebih rendah daripada lonjakan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

"Kenaikan kasus ini masih dalam batas-batas yang tidak menjadikan suatu [peningkatan] signifikan atau terlalu tinggi dibandingkan subvarian Omicron yang lalu, yaitu BA.4 maupun BA.5," ujarnya.

Kendati demikian, lanjut Syahril, hal ini juga menjadi catatan penting. Di samping itu, positivity rate atau proporsi kasus positif dari keseluruhan orang yang dites juga mengalami peningkatan mencapai angka 15,98%. Menurut Syahril, kenaikan positivity rate ini berkaitan dengan jumlah testing yang tidak terlalu tinggi.

"Harapannya ke depan, dengan dugaan adanya varian baru atau subvarian baru, kita akan meningkatkan [jumlah orang] yang akan kita testing," ucap Syahril.

Sponsored

Syahril juga memaparkan soal kasus subvarian Omicron XBB dan XBB.1 yang terdeteksi di Indonesia. Dilaporkannya, total ada 12 kasus Covid-19 varian XBB dan XBB.1, di mana dua pasien di antaranya memiliki riwayat sebagai pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Disampaikan Syahril, seluruh pasien telah dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi mandiri. Beberapa di antaranya hanya menjalani perawatan beberapa hari di rumah sakit (RS).

"Dari 12 ini, dua [pasien] PPLN, kemudian 10 itu transmisi lokal. Tapi alhamdulillah, dari 12 ini, semuanya tidak ada yang berat, isolasi mandiri. Kalaupun dirawat, hanya beberapa hari dan sembuh," terangnya.

Syahril menekankan, tingkat keparahan kasus Covid-19 subvarian XBB lebih rendah dibandingkan varian Covid-19, seperti Omicron atau BA.4 dan BA.5. Menurut dia, ini merupakan karakteristik subvarian baru virus penyebab Covid-19, di mana tingkat keparahannya tak seberat varian sebelumnya.

"Angka kematian maupun hospitalisasi masih belum terlalu tinggi di kita sehingga ini menjadi semangat bagi kita semua, bahwasanya walaupun ada varian baru, tapi tingkat kegawatan atau keparahannya tidak berat. Jadi, yang masuk rumah sakit tidak terlalu banyak," pungkas dia.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid