sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mayoritas kasus Omicron dari PPLN, Menko Luhut: Mohon tunda ke luar negeri

Pemerintah juga telah menyiapkan skenario antisipasi untuk menghadapi lonjakan kedatangan pelaku perjalanan internasional.

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Senin, 27 Des 2021 13:03 WIB
Mayoritas kasus Omicron dari PPLN, Menko Luhut: Mohon tunda ke luar negeri

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan mengatakan, kasus Omicron semakin naik dan telah terdeteksi 46 kasus per hari ini.

“Kasus konfirmasi Omicron di Indonesia telah mencapai 46 kasus. Hampir seluruhnya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Sisanya adalah petugas di Wisma Atlet,” kata Menko Luhut, dalam keterangannya, Senin (27/12) .

Sementara per Minggu (26/12), penyebaran Omicron di dunia semakin meluas dan telah terdeteksi di 115 negara dunia dengan total kasus mencapai lebih dari 184.000.

Dengan perkembangan itu, Menko Luhut mendorong para orang tua di daerah, untuk segera membawa anak-anaknya agar divaksinasi. 

"Kita tetap harus hati-hati, karena data di negara lain menunjukkan kasus anak mengalami peningkatan karena Omicron," ujarnya. 

Prinsip kehati-hatian itu, menurut Menko Luhut, penting untuk tetap dijaga. Walaupun berdasarkan data-data dari negara lain, varian Omicron menyebabkan kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta.

Selain itu, yang tak kalah penting, seluruh masyarakat agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri yang sifatnya liburan. Sebaiknya melakukan perjalanan liburan di dalam negeri saja untuk mencegah penularan varian Omicron serta meningkatkan akselerasi pemulihan ekonomi dalam negeri. 

“Tempat wisata domestik tidak kalah cantik dengan yang di luar. Jadi saya mohon untuk menunda dulu perjalanan ke luar negeri demi kita bersama,” tegas Menko Luhut. 

Sponsored

Menko Luhut juga menegaskan bahwa pintu masuk ke Indonesia akan terus diperketat. Baik dari pintu masuk darat, laut, maupun udara. Karantina PPLN berlangsung selama 10-14 hari.

Pemerintah juga telah menyiapkan skenario antisipasi untuk menghadapi lonjakan kedatangan pelaku perjalanan internasional yang diperkirakan terjadi pada awal tahun depan. 

“Tidak boleh ada permintaan dispensasi bagi hal yang tidak perlu. Kecuali misalnya untuk keperluan berobat atau hal penting lainnya,” tegas Menko Luhut. 

Selain karantina, Menko Luhut juga mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan Bandara Juanda Sidoarjo sebagai alternatif pintu kedatangan luar negeri.

Hal ini dilakukan supaya memudahkan karantina bagi PPLN agar tidak menumpuk semuanya di Jakarta. 

“Namun kita tetap harus waspada. Monitoring perkembangan kasus Covid dilakukan secara terus menerus hingga level kabupaten/kota. Penegakan protokol kesehatan tetap harus dilakukan oleh seluruh masyarakat," sambungnya.

Berbagai langkah tegas pemerintah dalam mencegah masuknya varian Omicron diyakini mampu menjaga kasus Covid19 pada tingkat yang rendah. Apalagi masih belum terlihat tanda-tanda gelombang baru akibat varian Omicron. Tingkat perawatan di rumah sakit dan tingkat kematian juga masih menunjukkan tanda-tanda yang cukup terkendali. 

Di sisi lain, pemerintah akan terus memperkuat testing dan tracing untuk mengidentifikasi potensi penyebaran kasus dengan cepat. Pasalnya, varian Omicron ini banyak yang teridentifikasi orang tanpa gejala (OTG) sehingga tracing menjadi kunci penting. 

Kemudian, capaian vaksinasi secara keseluruhan juga telah menunjukan angka yang baik. Menko Luhut menyebutkan, capaian vaksinasi dosis 1 dan 2 di Jawa-Bali masing-masing telah mencapai lebih dari 80% dan 60%. 

"Tetapi masih ada beberapa daerah yang vaksinasi dosis 1 di bawah 50%. Ayo kita harus dorong terus angka ini demi memaksimalkan tingkat kekebalan masyarakat,” tegas Menko Luhut. 

Menutup konferensi pers, Menko Luhut mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga diri sehingga angka kasus tetap rendah dan tidak terjadi gelombang baru.

"Kolaborasi seluruh elemen bangsa, saling mengingatkan, berdoa dan berusaha bersama, serta tidak saling egois menjadi kunci kita untuk menyelesaikan permasalahan pandemi ini,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menjelaskan empat taktik utama dalam menangani varian ini, yaitu protokol kesehatan, surveilans (3T), vaksinasi, dan perawatan. 

“Jangan ke luar negeri dulu. Sudah terbukti varian ini di bawa dari luar negeri dan banyak masyarakat yang terjangkit karena habis melakukan perjalanan dari luar negeri," tegasnya.

Khusus mengenai karantina, Menkes Budi meminta dengan sangat agar para PPLN patuh untuk mencegah 270 juta masyarakat Indonesia lain terjangkit varian Omicron. 

Kemudian, dia juga meminta agar masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi karena masih banyak yang tidak disiplin dalam mengimplementasi tindakan pencegahan tersebut. 

Lalu, untuk melakukan deteksi cepat di pintu-pintu kedatangan luar negeri, Menkes Budi menjelaskan bahwa pemerintah akan menggunakan teknologi baru dalam penggunaan PCR yang dapat mendeteksi varian Omicron.

“Kami juga membeli genome sequencing baru, yang akan masuk pada awal tahun depan dan akan disebarkan secara luas di seluruh Indonesia,” tambah Menkes Budi. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid