sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kasus Omicron per 1 Januari bertambah 68, positif Covid 274 kasus

Kasus baru Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Sebanyak sebelas orang di antaranya adalah warga negara asing (WNA).

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Sabtu, 01 Jan 2022 20:12 WIB
Kasus Omicron per 1 Januari bertambah 68, positif Covid 274 kasus

Kasus mutasi Covid-19 varian Omicron bertambah sebanyak 68 orang. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmidzi dalam keterangan resminya mengatakan kasus baru berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Sebanyak sebelas orang di antaranya adalah warga negara asing (WNA).

“Semua kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat,” kata Nadia, Sabtu (1/1). Sebanyak 29 orang di antaranya tidak memiliki gejala, 29 orang sakit dengan gejala ringan, satu orang sakit dengan gejala sedang, dan sembilan orang lainnya tanpa keterangan.

Kasus baru Omicron itu termasuk dalam penambahan 274 kasus aktif Covid-19 di Indonesia per Sabtu (1/12). Dengan demikian, jumlah kasus kumulatif menjadi 4.262.994 dari sebelumnya 4.262.720.

Penambahan kasus aktif tersebar merata di seluruh provinsi di Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bengkulu. Kasus juga tidak terdeteksi di wilayah Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Sementara itu penambahan kasus aktif terbanyak ada di wilayah DKI Jakarta dengan 118 kasus, Kepulauan Riau (52 kasus), Jawa Barat (18 kasus), Jawa Timur (15 kasus), dan Papua Barat (13 kasus).

Sponsored

Sementara itu melihat persebaran Omicron, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi varian baru ini akan menyebar lebih cepat dibandingkan Delta. Jumlah penularan pun akan meningkat, namun tidak akan terjadi ledakan yang menyebabkan fasilitas kesehatan kolaps jika dibandingkan Delta.

Artinya varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi tapi dengan risiko sakit berat yang rendah. Walaupun begitu,, masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu upaya pencegahan dan pengendalian, serta upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan. Nadia mengimbau masyarakat untuk menahan diri tidak bepergian ke negara-negara dengan transmisi penularan Omicron yang sangat tinggi.

“Jangan egois, harus bisa menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke negara dengan transmisi penularan Covid-19 yang sangat tinggi seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Kita harus bekerja sama melindungi orang terdekat kita dari tertular Covid-19. Mari kita menahan diri” tegas Nadia.

Berita Lainnya
×
tekid