sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Keluarga dan warga jadi kendala pemakaman jenazah Covid-19

Keluarga kerap menolak jenazah Covid-19 dikubur di pemakaman yang ditetapkan.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Senin, 20 Apr 2020 23:03 WIB
Keluarga dan warga jadi kendala pemakaman jenazah Covid-19

Tim pemulasaran jenazah Covid-19 Polda Metro Jaya mengungkap kendala yang dihadapi di lapangan saat memakamkan jenazah.

Kendala yang muncul bukan hanya dari warga sekitar pemakaman, tetapi juga kerap kali datang dari keluarga jenazah.

Ray, seorang anggota tim pemulasaran jenazah Covid-19, menuturkan bahwa warga sekitar yang menolak dapat diatasi oleh aparat melalui imbauan.

Sementara dari pihak keluarga mengingikan jenazah dikubur di pemakaman umum. "Yang masalah tiap harinya memang itu untuk keluarga. Menolak dimakamkan di kuburan tersebut karena menganggap jenazah itu adalah mati sahid bukan corona," ujar Ray saat konferensi pers secara daring di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (20/4).

Menurut Ray, keluarga juga sering menolak SOP pemakaman yang telah ditetapkan. Pasalnya, dalam pemulasaran jenazah Covid-19, keluarga dilarang melihat dalam jarak dekat sebagaimana pemakaman pada umumnya.

"Kita akhirnya memberikan imbauan terhadap keluarga, SOP-nya tidak boleh untuk mendekat dan menerima jenazah yang sudah dimakamkan," ucapnya.

Polda Metro Jaya memang membentuk tim khusus pengamanan pemakaman jenazah Covid-19 untuk mencegah terjadinya penolakan dari warga sekitar.

Pengamanan dilakukan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur dan TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.

Sponsored

Tim tersebut terdiri dari 80 anggota. Sebelum melakukan tugasnya, tim tersebut mendapatkan pelatihan dari tim Gugus Tugas Covid-19 pemerintah provinsi.

Diketahui, jumlah pasien positif terinfeksi coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 185‬ kasus. Jumlah itu didapat berdasarkan hasil pendataan sejak 19 April 2020 hingga 20 April 2020 pukul 12.00 WIB.

"Hasil konfirmasi positif sampai saat ini 6.760 kasus," kata juru bicara pemerintah untuk penangan Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (20/4).

Selain itu, Yuri juga menyebut terdapat 61 kasus yang dinyatakan sembuh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ini juga menyampaikan, terdapat 590 orang yang meninggal.

Dibanding kemarin yang jumlahnya 582, jumlah kasus meninggal semakin mengalami penurunan dengan hanya bertambah delapan kasus saja.

Berita Lainnya
×
tekid