sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kementerian ESDM dan IRENA jalin kerja sama dekarbonisasi

Arifin menegaskan bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca 29% pada tahun 2030.

Davis Efraim Timotius
Davis Efraim Timotius Kamis, 04 Nov 2021 17:43 WIB
Kementerian ESDM dan IRENA jalin kerja sama dekarbonisasi

Kementerian ESDM dan Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) sepakat untuk membangun kemitraan dan kerja sama yang lebih intensif dalam identifikasi serta penerapan peta jalan pengurangan emisi.

Kesepakatan ini dituangkan dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif, bersama Director General IRENA, Francesco La Camera, di sela agenda COP26 di Glasgow hari ini (4/11).

"Kami membutuhkan dukungan dari negara lain dan organisasi internasional dengan keahlian seperti IRENA, untuk mempersiapkan transisi energi Indonesia," ucap Arifin dalam keterangan tertulis, Kamis (4/11).

Arifin menilai kerja sama ini akan semakin menguatkan target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) nasional dan mendukung Presidensi G20 Indonesia pada 2022.

Lebih lanjut, Arifin mengatakan bahwa pertumbuhan yang inklusif, people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan, menjadi komitmen utama kepemimpinan Indonesia di G20.

Forum kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia itu sepakat untuk menghentikan pendanaan batu bara luar negeri pada akhir tahun ini dan mengakui peran penetapan harga karbon.

Arifin menegaskan bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca 29% pada tahun 2030 dan telah menetapkan target net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan dukungan internasional. Namun, ada banyak hal yang harus dilakukan di dalam negeri dalam hal kebijakan, teknologi, dan aliran keuangan.

Menurut laporan Outlook Transisi Energi Dunia IRENA yang dirilis awal tahun ini, Director General IRENA, Francesco La Camera mengatakan sebagian besar pengurangan emisi diperlukan dekade ini dan dapat dicapai melalui perpaduan teknologi yang ada.

Sponsored

"Indonesia adalah pemain kunci dalam mencapai target penurunan emisi dan kami berharap dapat bekerja sama untuk mengidentifikasi peta jalan nasional yang memberikan pertumbuhan ekonomi sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim," ucap Francesco.

Francesco menjelaskan bahwa ekonomi global utama dunia memiliki peran penting dalam mewujudkan ambisi nol emisi global dan rencana jangka pendeknya dalam penggunaan teknologi energi terbarukan yang ada. Namun, tentu transisi energi bukan hal yang mudah, tentu membuat para pembuat kebijakan menghadapi beragam pilihan yang kompleks.

IRENA akan menyiapkan peta jalan transisi energi yang komprehensif, mengidentifikasi tindakan kebijakan utama, solusi teknologi dan program pengembangan industri untuk mencapai tujuan dan target energi terbarukan jangka menengah dan panjang, serta tujuan dekarbonisasi di Indonesia.

Selain itu, kerja sama ini juga mencakup penilaian manfaat sosial ekonomi dari transisi energi dengan penekanan pada pembentukan rantai nilai baru, penciptaan dan peningkatan lapangan kerja.

Di bawah kemitraan ini, IRENA dan Indonesia akan bekerja sama dengan erat pada peta jalan ambisius baru yang sejalan dengan tujuan Paris Agreement untuk ekonomi global bersih pada tahun 2050.

IRENA juga akan memfasilitasi akses ke pembiayaan iklim dan investasi dalam energi terbarukan melalui diskusi dan dialog tentang investasi yang tidak berisiko, pengembangan jaringan proyek, dukungan untuk persiapan proyek, termasuk melalui Koalisi untuk Akses Energi Berkelanjutan dan Inisiatif Platform Investasi Iklim.

Berita Lainnya
×
tekid