sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Khofifah: Jangan terfokus corona, DBD dianggap sepele

Sudah ada lebih dari 16.000 kasus DBD secara nasional.

Adi Suprayitno
Adi Suprayitno Jumat, 13 Mar 2020 07:19 WIB
Khofifah: Jangan terfokus corona, DBD dianggap sepele

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengingatkan akan bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD). Gigitan nyamuk aedes aegypti dinilainya berbahaya seperti coronavirus.

Khofifah mengaku saat ini sudah ada lebih dari 16.000 kasus DBD secara nasional. Dari jumlah itu 100 lebih penderita DBD meninggal dunia. 

“Jangan sampai masyarakat hanya terfokus pada isu corona. Sementara DBD yang juga sangat berbahaya malahan dianggap sepele,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (12/3). 

Khofifah mencatat hingga bulan Maret Tahun 2020 ini sudah ada sekitar 1.766 kasus. Sebanyak 15 kasus di antaranya meninggal dunia. 

Sementara pada 2019 lalu, ada 18.393 kasus di Jawa Timur, sebanyak185 penderita DBD berujung pada kematian. 

Khofifah meminta masyarakat Jawa Timur agar melakukan antisipasi komprehensif atas ancaman DBD, di tengah merebaknya wabah coronavirus.

Dinas Kesehatan Jatim telah melakukan sejumlah upaya pencegahan agar kasus DBD tak bertambah. Salah satunya melakukan sosialisasi gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat (PHBS), optimalisasi Juru Pemantau JentIk (Jumantik), pembagian bubuk abate, dan lain sebagainya. 

“DBD adalah bahaya laten yang mengancam setiap musim pancaroba hingga musim penghujan,” tuturnya. 

Sponsored

Khofifah mengatakan, potensi DBD masih sangat besar karena curah hujan masih tinggi. Untuk itu ia meminta masyarakat menjaga kebersihan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak dengan cara menguras, menutup dan menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas (3M).

“Butuh kepedulian bersama. Selain rumah, tempat lain yang juga harus dijaga kebersihannya adalah sekolah, tempat kerja, tempat ibadah dan tempat-tempat umum fogging hanya membunuh nyamuk-nyamuk dewasa, tapi tidak jentik-jentik nyamuknya,” katanya. 

Menurut mantan Menteri Sosial ini, untuk dapat melakukan fogging harus ada minimal 3 penderita DBD, dan angka bebas jentik (ABJ) 95 %. Jika tidak, sebaiknya melakukan penyuluhan ke warga dan PSN serentak di wilayah tersebut.

 

Berita Lainnya
×
tekid