sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Alhamdulillah, kloter pertama jemaah haji pulang ke Tanah Air pada 15 Juli

Jemaah haji Indonesia akan diterbangkan pulang menggunakan dua maskapai yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabian.

Gempita Surya
Gempita Surya Senin, 11 Jul 2022 19:07 WIB
Alhamdulillah, kloter pertama jemaah haji pulang ke Tanah Air pada 15 Juli

Kementerian Agama menyiapkan mekanisme kepulangan jemaah usai rangkaian ibadah haji 1443 H selesai dilaksanakan. Plh. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU Kemenag Susari mengatakan, kepulangan jemaah dibagi menjadi dua gelombang.

Gelombang pertama diberangkatkan ke Tanah Air pada 15 Juli sampai dengan 30 Juli 2022. Sementara, kepulangan jemaah haji gelombang dua berangkat pada 30 Juli hingga 13 Agustus 2022.

"Gelombang pertama mendarat di Madinah, kemudian pulang ke Tanah Air dari Jeddah pada 15 sampai dengan 30 Juli. Kemudian untuk gelombang kedua itu sebaliknya, mereka mendarat di Jeddah, nanti pulang ke Indonesia melalui bandara di Madinah," kata Susari dalam keterangannya diskusi daring Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk Prokes Kepulangan Jemaah Haji, Senin (11/7).

Jemaah haji Indonesia akan diterbangkan pulang menggunakan dua maskapai yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabian. Kedua maskapai rata-rata berkapasitas 300 sampai 400 penumpang.

Garuda Indonesia akan membawa jemaah haji dari embarkasi di wilayah Aceh, Medan, Padang, Jakarta-Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok. Sementara, maskapai Saudi Arabian menerbangkan jemaah dari embarkasi Batam, Surabaya, Palembang, serta Jakarta-Bekasi.

"Rekap secara keseluruhan, jadi jumlah kloternya ada 242, kemudian jamaah seluruhnya 92.669," ujar Susari.

Menurut Susari, kepulangan ratusan jemaah haji ke Indonesia mulai 15 Juli  perlu diantisipasi agar tidak menimbulkan permasalahan baru. Terlebih, pemulangan jemaah haji tahun ini masih dalam masa pandemi.

Susari mengatakan, pendampingan kesehatan terus dilakukan bagi para jemaah haji jelang kepulangannya ke Tanah Air. Pemantauan terus dilakukan bahkan jika jemaah dinyatakan positif Covid-19 sebelum diterbangkan ke Indonesia.

Sponsored

"Andai mereka (jemaah haji) bergejala dan kemudian diperiksa itu mereka positif, ini tergantung treatment-nya nanti, apakah berat atau ringan," kata Susari.

"Biasanya dipindahkan ke kloter yang berikutnya, supaya mereka bisa dilakukan treatment kesehatan terlebih dahulu. Itu nanti diatur oleh tim medis yang ada di sana," imbuhnya.

Terkait masalah biaya, kata Susari, jemaah yang kepulangannya ditunda karena perlu mendapatkan perawatan medis ditanggung oleh asuransi.

"Waktu itu kan udah diatur mekanisme pembiayaan, jadi tim yang akan mengurus semuanya itu, ditanggung negara semua oleh tim haji, itu ada asuransi segala macam," ujar Susari.

Lebih lanjut, Susari mengimbau kepada pihak keluarga yang hendak menjemput jemaah haji untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap potensi penularan Covid-19.

"Inilah potensi-potensi yang perlu kita antisipasi. Dari sekian ratus jemaah itu, mereka pasti membawa keluarga yang menjemput, dan juga mereka pulang ke kampung halaman, itu pasti akan dikunjungi lebih banyak orang," papar Susari.

Ia juga mengimbau kepada jemaah haji yang pulang ke Indonesia untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala-gejala setelah tiba di Tanah Air atau di kampung halaman

"Tentu ketika ada gejala-gejala yang aneh, kita harus segera untuk diperiksakan ke tenaga kesehatan yang ada, itu didampingi dari embarkasi juga ada tim kesehatannya," pungkasnya.
 

Berita Lainnya
×
tekid