sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Komnas KIPI terima 28 laporan per 19 Januari

Seluruh aduan yang disampaikan penerima vaksin Covid-19 berupa gejala ringan.

Zahra Azria
Zahra Azria Rabu, 20 Jan 2021 13:51 WIB
Komnas KIPI terima 28 laporan per 19 Januari

Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) menerima 28 laporan hingga Selasa (19/1). Seluruhnya berupa reaksi ringan usai disuntik vaksin Covid-19, seperti pegal, nyeri di tempat penyuntikan, kemerahan, lemas, demam, mual, dan perubahan nafsu makan.

“Jadi, semua menunjukkan gejala yang sebagian besar tidak perlu pengobatan serius. Ada yang diberi obat, ada yang diobservasi. Namun, alhamdulillah, mereka semua berakhir dengan happy ending jadi sehat,” ujar Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari, dalam webinar "KIPI: Kenali dan Atasi", Rabu (20/1).

Dirinya melanjutkan, ada beberapa potensi reaksi setelah seseorang diimunisasi. Pertama, reaksi lokal seperti nyeri atau bengkak dan asbes pada tempat suntikan, kemerahan, limfadenitis, dan selulitis.

Kedua, reaksi sistemik macam demam, nyeri otot seluruh tubuh, badan lemah, pusing, nafsu makan menurun, diare. Reaksi lainnya, yaitu alergi, urtikaria, dermatitis, oedem, syok anafilaksis, sindrom syok toksik, atralgia, dan syncope (pingsan).

Masyarakat yang telah disuntik vaksin mesti melapor apabila merasakan sesuatu. Segala KIPI yang timbul akan ditanggung negara sesuai regulasi berlaku.

Sementara itu, dokter dan Tim Penanganan Covid-19, Muhammad Fajri Adda’i, menyatakan, dirinya melakukan beberapa persiapan sebelum mengikuti program vaksinasi. "Saya harus tidur cukup supaya reaksi imun yang terbentuk nanti bagus dan optimal.”

Menurutnya, dibutuhkan waktu untuk proses munculnya proteksi terhadap tubuh dalam jangka waktu minimal 2 pekan sejak tanggal penyuntikan.

“Selama dua minggu jangan terlalu capai, makan yang bergizi. Gizi seimbang sangat penting. Kemudian jangan begadang. Itu yang penting, sih. Makan protein tinggi boleh, putih telur yang banyak boleh, makan ikan, makan apa pun boleh. Jangan stres-stres, biasa aja,” tutupnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid