sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KPK disarankan temui pimpinan simpatisan Lukas Enembe

Ribuan orang dilengkapi senjata tradisional dan kendaraan berat berjaga di depan kediaman Lukas Enembe seiring menjadi tersangka KPK.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Minggu, 02 Okt 2022 21:12 WIB
KPK disarankan temui pimpinan simpatisan Lukas Enembe

Aktivis asal Papua, Charles Kossay, menyesalkan sikap Gubernur Lukas Enembe dan para pendukungnya. Pangkalnya, mempersulit Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut kasus dugaan suap dan gratifikasi oleh politikus Partai Demokrat itu.

"Kami mengetahui, bahwa Pak Gubernur Lukas Enembe sudah jadi tersangka. Saat ini, beliau tidak bisa menemui KPK karena masih diadang oleh massanya beliau," ujarnya dalam keterangannya, Minggu (2/10).

Charles pun meminta kepada Lukas Enembe dan para pendukungnya agar berjiwa besar atas kasus korupsi yang sedang diusut KPK tersebut.

"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat, dan termasuk tentunya Pak Lukas harus, berjiwa besar untuk menjelaskan ke KPK untuk membuktikan terjadi korupsi atau tidak. Jika tidak hadir, pasti ada sesuatu di dalamnya," tuturnya.

Di sisi lain, Charles mendorong KPK melakukan pendekatan persuasif agar para massa pro Lukas Enembe tidak mempersulit penyidikan. Disarankannya dengan mendatangi dan bertemu pimpinan simpatisan Lukas Enembe.

"Kemudian, temui Bapak Lukas Enembe jika perlu supaya proses penegakan hukum tanpa mengorbankan kelompok-kelompok masyarakat lainnya," pungkasnya.

KPK menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi. Disinyalir terkait penyelewengan dana otonomi khusus (otsus) Papua.

Di sisi lain, KPK sudah dua kali gagal memeriksa Lukas Enembe. Sebab, selalu mangkir dengan dalih kesehatan.

Sponsored

Sementara itu, ribuan simpatisan dengan senjata tradisional dan kendaraan berat pun berjaga di depan rumah Lukas Enembe. Mereka juga sempat menggelar aksi di pusat kota Jayapura.

Polri kemudian mengerahkan sekitar 1.800 personelnya ke Papua guna menjaga kekondusifan "Bumi Cenderawasih". Langkah ini juga sebagai bentuk dukungan kepada KPK.

Berita Lainnya
×
tekid