sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lebih dari 7.000 anak di Jabar jadi yatim piatu akibat Covid-19

Pada tahap awal, Pemprov Jabar menyalurkan bantuan kepada 2.500 anak yatim piatu.

 Siti Nurjanah
Siti Nurjanah Selasa, 28 Sep 2021 18:39 WIB
Lebih dari 7.000 anak di Jabar jadi yatim piatu akibat Covid-19

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Jawa Barat (DP3AKB Jabar) mencatat, lebih dari 7.000 anak di Jawa Barat (Jabar) menjadi yatim, piatu, atau yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19. Namun, belum seluruhnya diverifikasi.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jabar, Dodo Suhendar, menyatakan, pemerintah provinsi (pemprov) telah melakukan tiga kali pendataan untuk mencatat anak yatim, piatu, dan yatim piatu terdampak Covid-19. Mereka selanjutnya akan diberikan bantuan.

“Di awal, yaitu sudah terdata 4.000-an, kemudian di tahap kedua mencapai 6.000, dan sampai kemarin (Senin, 27/9), sebelum kita melakukan pers konferensi, sudah mencapai 7.222," ucapnya, Selasa (28/9).

Pada tahap awal, bantuan sosial (bansos) disalurkan kepada 2.500 anak yang telah diverifikasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Secara simbolis diberikan kepada 25 orang.

Dalam kegiatan hari ini, Pemprov Jabar juga menyalurkan bansos bagi anak usia di atas 18 tahun dan ibu kepala rumah tangga yang ditinggal suaminya.

“Jangka panjangnya adalah anak-anak kita dikawal masa depannya baik untuk pendidikannya tingkat SMA bahkan bagi mereka yang berprestasi tentunya sampai perguruan tinggi,” imbuh Dodo.

Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, menambahkan, kegiatan tersebut merupakan komitmen mendampingi dan menyantuni anak-anak terdampak Covid-19. Pun diklaim sebagai upaya memuliakan anak yatim piatu.

"Tanggung jawab ini kami yakin belum mampu memenuhi apa yang diinginkan oleh masyarakat, termasuk merupakan kewajiban pemerintah dalam menyantuni anak yatim dan melindungi undang-undang," ujarnya. "Kami memiliki keterbatasan." 

Sponsored

Karenanya, pemprov mengajak elemen lain untuk turut memperhatikan anak yatim, piatu, dan yatim piatu, terutama yang terdampak Covid-19 guna mewujudkan visi Jabar Juara Lahir Batin.

"Dalam menuju Jabar Juara Lahir Batin bukan hanya teori yang disampaikan, tetapi Pak Emil juga percaya bahwa adanya barokah, percaya terhadap adanya doa, percaya terhadap adanya khowariqul adat,” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid