sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mahfud MD: Satgas TPPO selamatkan 1.943 korban, 698 orang tersangka

Mahfud menyampaikan, Satgas TPPO telah menerbitkan 605 laporan polisi terkait tindak pidana perdagangan orang.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Selasa, 04 Jul 2023 19:40 WIB
Mahfud MD: Satgas TPPO selamatkan 1.943 korban, 698 orang tersangka

Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bergerak cepat. Sekitar sebulan bekerja, persisnya dari 5 Juni sampai 3 Juli 2023, Satgas yang dibentuk pada 4 Juni 2023 itu telah menyelamatkan 1.943 korban perdagangan orang dan 698 pelaku.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menilai kerja Satgas TPPO sangat produktif. Satgas itu dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai ketua pelaksana harian.

"Dalam sebulan ini sudah ada tersangka 698 orang dari berbagai daerah di Indonesia. Langkah ini diikuti penyelamatan terhadap 1.943 korban. Satu bulan, 1.943 korban yang bisa diselamatkan," kata Mahfud saat mengumumkan hasil kerja Satgas TPPO di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (4/7).

Korban yang bisa diselamatkan itu, kata Mahfud, terdiri atas 65,5% pekerja migran Indonesia (PMI), 26,5% pekerja seks komersial (PSK), 6,6% anak-anak yang dieksploitasi untuk bekerja, dan 1,4% anak buah kapal (ABK).

Mahfud menyampaikan, Satgas TPPO telah menerbitkan 605 laporan polisi terkait tindak pidana perdagangan orang. Jenis kejahatannya, urai Mahfud, ada yang terjaring online scammer (penipuan dari internet) untuk perjudian, prostitusi. 

"Ada juga pekerja kasar di kapal-kapal, pekerja rumah tangga di berbagai tempat yang tidak digaji, tetapi tidak boleh pulang juga karena sudah kontrak, ada penyiksaan juga di berbagai negara itu TKI kita. Sekarang sudah mulai tertangani," kata Mahfud.

Saat ini, jelas Mahfud, Satgas TPPO juga menyoroti kasus perdagangan organ yang sering kali korbannya para calon pekerja migran Indonesia. Kasus terakhir terjadi di Bekasi. 

"Coba sekarang orang dikirim ke luar negeri, ginjalnya dijual, ditampung di berbagai rumah sakit, dan (korban) tidak mendapat perawatan yang memadai," kata Mahfud.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid