sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Masalah layanan puncak haji, Kemenag tunggu hasil investigasi Saudi

"Kami telah melakukan analisa, dan masalahnya ada pada Mashariq selaku serikat penyedia."

Satriani Ari Wulan
Satriani Ari Wulan Senin, 10 Jul 2023 15:44 WIB
Masalah layanan puncak haji, Kemenag tunggu hasil investigasi Saudi

Pemerintah menunggu hasil investigasi dari tim gabungan yang dibentuk Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi terkait permasalahan yang terjadi saat Masyair atau puncak haji. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan telah menyampaikan kepada Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah bahwa selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) ada beberapa catatan.

Saat bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Yaqut mengatakan terdapat permasalahan, mulai dari keterlambatan distribusi konsumsi, keterlambatan penjemputan di Muzdalifah ke Mina, hingga tenda dan toilet di Mina.

“Kami telah melakukan analisa, dan masalahnya ada pada Mashariq selaku serikat penyedia. Hal ini sudah kami sampaikan kepada Menteri Tawfiq, dan sangat responsif,” ujar Yaqut, Senin (10/7).

Mashariq adalah kependekan dari Motawif Pilgrims for Southeast Asian Countries Co, sebuah perusahaan swasta yang menyediakan paket haji dan umrah. Perusahaan ini bekerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi setiap tahunnya.

Yaqut melanjutkan pihaknya dengan pemerintah Arab Saudi telah sepakat membentuk tim investigasi. "Saat ini sudah dilakukan setidaknya dua kali pertemuan, dan tim ini masih bekerja. Kami akan tunggu hasilnya satu atau dua minggu ke depan. Kami apresiasi pemerintah Saudi amat kooperatif,” ujar Yaqut.

Yaqut juga mengapresiasi berbagai fasilitas yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada jemaah haji Indonesia. Seperti, tata cara masuk Raudhah yang menggunakan tasreh (surat izin) amat memberikan kemudahan kepada para jemaah.

“Jemaah lebih tertib dan memiliki kesempatan yang sama untuk ke Raudhah. Ini sangat membantu. Kondisi di Masjidil Haram pun lebih teratur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Termasuk, ujarnya, saat pemerintah Indonesia memutuskan untuk memberikan hadiah tambahan zamzam bagi jemaah, pemerintah Arab Saudi pun sangat membantu. “Hadiah zamzam ini jadi obat bagi jemaah yang sempat kecewa dengan pelayanan saat Masyair. Terima kasih karena pemerintah Saudi sudah membantu,” tuturnya.

Sponsored

Sementara Dubes Arab Saudi Faisal bin Abdullah Al-Amudi juga mengapreasiasi pola koordinasi dan komunikasi yang dilakukan Yaqut. “Kami senang karena koordinasi, komunikasi intensif yang telah dilakukan Bapak Menteri. Kami berharap dapat memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh jemaah, khususnya bagi haji Indonesia,” kata Faisal.

“Kami berdoa, jemaah haji Indonesia dapat kembali dengan sehat dan selamat. Dan semoga menjadi haji mabrur,” imbuhnya.

Berita Lainnya
×
tekid