sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mengawasi protokol kesehatan lewat Satgas Padat Karya Covid-19

"Namanya (Satgas) Padat Karya (Covid-19) bagi daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi."

Fandy Hutari
Fandy Hutari Jumat, 23 Okt 2020 16:05 WIB
 Mengawasi protokol kesehatan lewat Satgas Padat Karya Covid-19

Kepala Satgas Nasional Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, dalam situasi pandemi Covid-19 sekarang ini, solidaritas perlu dibangun setiap saat. Pemerintah, kata dia, sekarang ini tengah merancang program untuk mengingatkan warga terkait protokol kesehatan di akar rumput.

"Namanya (Satgas) Padat Karya (Covid-19) bagi daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi," kata dia saat diskusi daring bertajuk "Stigmatisasi terhadap Penderita Covid-19 dan Tenaga Medis, Bagaimana Mengatasinya?" Jumat (23/10).

Doni menuturkan, anggota relawan Satgas Padat Karya Covid-19 terdiri dari 50-100 orang yang dipilih dari kelurahan atau desa. Mereka mendapatkan insentif Rp1 juta. Tugasnya, mengajak warga lainnya untuk patuh protokol kesehatan.

"Yang dilihat tak patuh, mereka laporkan. Satgas ini tidak boleh memberikan sanksi, hanya mengimbau," ujarnya.

"Kalau ini bisa dilakukan di banyak tempat, saya yakin masalah-masalah yang bersifat pelanggaran (protokol kesehatan) bisa berkurang."

Doni pun mengapresiasi beberapa desa yang memiliki inisiatif untuk menangani kasus Covid-19 di daerahnya. Ia mencontohkan, sebuah desa atau negeri di Ambon.

"Jadi, kebetulan kepala desanya atau raja ya, kirim video dan foto ke saya. Dia berinisiatif menggunakan sekolah untuk tempat isolasi," tuturnya. 

Di sisi lain, Doni mengungkapkan, dalam waktu satu bulan terakhir, kasus aktif Covid-19 mengalami penurunan sebesar 6,77%. Angka kesembuhan, kata dia, sangat tinggi dalam lima minggu terakhir, yakni 7,22%.

Sponsored

"Walaupun kita akui angka kematian masih melebihi angka global," ujarnya.

Berita Lainnya
×
tekid