Menkes akui pembayaran insentif nakes Covid-19 molor
Hingga kini baru disalurkan insentif hingga November 2020. Akan kembali terlambat karena menunggu penetapan dan transfer anggaran Kemenkes.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengaku, pihaknya baru membayarkan insentif tenaga kesehatan (nakes) penangan Covid-19 hingga November 2020. Dengan demikian, masih terdapat tunggakan selama tiga bulan.
"Kenapa yang Desember tidak dibayar? Karena penagihannya diajukan satu bulan sesudahnya. Jadi untuk tagihan November, itu diajukan Desember, kemudian diproses dan dibayarkan," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, yang disiarkan secara virtual, Selasa (9/2).
Karenanya, pembayaran Desember 2020 dapat diajukan pada Jnuari 2021. Namun, pembayarannya diprediksi molor lantaran menunggu penetapan dan transfer alokasi dana pada anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2021.
"Insyaallah, saya sudah sampaikan ini ke Ibu Menkeu supaya bisa dipercepat agar kita bisa membayarkan untuk Desember," papar Budi.
Pemerintah sebelumnya berjanji penyaluran insentif untuk nakes pada 2021 takkan mengalami keterlambatan pencairan. Kilahnya, sistem administrasi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Hal-hal untuk penyelesaian dan pencairan yang terlambat, tentunya (dilakukan) perbaikan dari sisi administrasi ini. Saya yakin. 2021 akan lebih membaik," tutur Sekretaris Jenderal Kemenkes, Oscar Primadi, dalam telekonferensi, Kamis (4/2).
Kemenkes, sambungnya, telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mempercepat penyalurkan dan penuntasan pembayaran. Oscar pun meminta nakes tetap semangat dalam penanganan Covid-19.
“Sebenarnya kalau kita berbicara tentang (nakes) tidak semangat, saya rasa jangan khawatir. Teman-teman nakes, tentunya pemerintah terus melakukan hal-hal berkaitan dengan pembayaran ini. Masih tentunya akan dialokasikan oleh Kemenkeu,” ucapnya.