sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah akan hentikan evakuasi korban bencana Palu-Donggala

Penghentian proses evakuasi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah akan dihentikan pada 11 Oktober 2018.

Rakhmad Hidayatulloh Permana
Rakhmad Hidayatulloh Permana Selasa, 09 Okt 2018 18:52 WIB
Pemerintah akan hentikan evakuasi korban bencana Palu-Donggala

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menghentikan pencarian korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan sekitarnya, pada Kamis, 11 Oktober 2018 nanti. Namun BNPB belum memutuskan apakah juga menghentikan atau memperpanjang masa tanggap darurat bencana.

"Pelaksanaan evakuasi korban bencana akan dihentikan setelah selesainya tanggap darurat pertama sampai 11 Oktober. Karena kondisinya jenazah sudah dalam kondisi melepuh tidak dikenali, sehingga berpotensi menimbulkan penyakit atau kuman," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di gedung BPNB, Selasa (9/10). 

Kendati demikian, BNPB akan mempersilakan pihak keluarga yang masih akan melakukan pencarian. BNPB pun menjamin akan ada relawan yang siap membantu proses pencarian tersebut.

Adapun masa tanggap darurat, akan ditentukan pada Rabu (10/10) besok. Namun Sutopo memperkirakan masa tanggap darurat akan diperpanjang selama 14. 

Hingga Selasa (9/10) pukul 13.00 WIB, jumlah korban meninggal dalam bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah tercatat mencapai 2.010 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 1.601 di Palu, 171 di Donggala, 222 di Sigi, 15 di Parigi Moutong, dan di Pasangkayu, Sulawesi Barat, satu orang. 

"Semua korban meninggal dunia sudah dimakamkan setelah diidentifikasi, baik secara massal maupun oleh keluarganya," kata Sutopo.

Dari seluruh korban meninggal dunia tersebut, 934 orang dimakamkan secara massal dan 1.076 orang dimakamkan oleh keluarganya.

Sementara itu, korban yang dilaporkan hilang 671 orang. Korban luka-luka yang dirawat 10.679 orang dengan perincian 2.549 orang luka berat dan 8.130 orang luka ringan.

Sponsored

"Pengungsi berjumlah 82.775 jiwa. Sebanyak 74.044 jiwa mengungsi di 112 titik di wilayah Sulawesi Tengah, sedangkan 8.731 jiwa di luar Sulawesi Tengah," katanya.

Setelah proses rehabilitasi pascabencana tuntas, pemerintah akan membangun sebuah monumen yang digunakan sebagai pengingat peristiwa bencana. Diharapkan monumen ini akan menjadi pengingat dan membuat masyarakat bisa banyak mengambil pelajaran dari peristiwa bencana yang terjadi.

"Balaroa, Petobo, Jono Oge akan ditutup dan dijadikan ruang terbuka hijau serta memory park, akan dibangun monumen penanda bahwa pernah terjadi bencana yang berbahaya di lokasi tersebut. Menjadi edukasi. Tidak boleh untuk pemukiman," ujar Sutopo.

Berita Lainnya
×
tekid