sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah bantu proses beasiswa di Wuhan jika akan kembali

Pemerintah akan lakukan pendataan status dan kepentingan 238 WNI di Wuhan.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Sabtu, 15 Feb 2020 17:19 WIB
Pemerintah bantu proses beasiswa di Wuhan jika akan kembali

Pemerintah memastikan adanya bantuan proses beasiswa WNI di China jika kondisi Wuhan sudah kembali normal. Namun, pemerintah akan melakukan pendataan terlebih dahulu terhadap 285 WNI yang telah melakukan observasi, untuk mengetahui status dan kepentingannya di Wuhan.

"Kami belum tahu mereka ingin melanjutkan sekolah atau melanjutkan di sini. Tergantung mereka posisinya apa. Itu harus didata dengan detail," ujar Menteri Kesehatan Terawan Agus Saputro di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (15/2).

Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan akan melakukan pendataan mengenai prosedur beasiswa bagi para pelajar. Ia pun memastikan para pelajar tidak akan kesulitan untuk menempuh studi lanjutan.

Pemerintah juga akan memastikan terlebih dahulu Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) sebelum membantu proses lanjutan studi para WNI.

"Pemerintah akan bertanggung jawab membantu," ucapnya.

Seperti diketahui, 285 WNI yang menjalani observasi usai dari Wuhan, China telah tiba di Jakarta untuk selanjutnya kembali ke daerah masing-masing. Mereka berangkat dari Natuna dengan menggunakan dua pesawat Boeing 737 dan Hercules milik TNI.

Dari 238 WNI yang dijemput pemerintah, 80 orang terdiri dari laki-laki dan 158 perempuan. Kemudian terdapat lima orang dari KBRI Beijing dan 42 orang kru pesawat yang menjemput ke Wuhan.

Sementara sejumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di beberapa perguruan tinggi di China merasa resah dengan rencana kelanjutan studi mereka di Negeri Tirai Bambu, setelah dipulangkan ke Tanah Air, terkait penyebaran Covid-19.

Sponsored

Seorang mahasiswi Hubei University of Science and Technology, Nadya mengaku bingung dengan studinya. Apalagi, dia sedang di semester terakhir, menunggu gelar dokter.

"Saya tinggal kuliah beberapa bulan lagi saja," kata Nadya yang ditemui di Hanggar Lanud Raden Sadjad Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, usai masa observasi WNI dari Hubei, Sabtu.

Ia berharap bisa melanjutkan studinya di Indonesia saja, tanpa perlu kembali ke China.

"Kalau bisa transfer saja, dengan bantuan pemerintah. Karena tinggal beberapa bulan lagi saja," tambah dia yang berasal dari Kalimantan Selatan.

Menurut Nadya, ia tidak sendiri, banyak kawan-kawannya juga dalam semester akhir, hanya tinggal menunggu sidang skripsi untuk lulus dari studinya.

"Mudah-mudahan, kami bisa transfer," harap dia. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid