Pemerintah putuskan perpanjang PPKM Mikro

Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro dari 23 Februari hingga 8 Maret 2021.

Terkait hasil evaluasi atas pelaksanaan PPKM sebelumnya, akan ditindaklanjuti para gubernur dengan melaksanakan Instruksi Mendagri 4/2021.

Pemerintah mencatat, selama lima minggu pelaksanaan PPKM, sebanyak lima dari tujuh provinsi telah berhasil menurunkan persentase kasus aktif, di antaranya DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Sementara itu, Bali mengalami kenaikan kasus aktif ketika PPKM tahap pertama akibat libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021. Namun, disebut mulai terlihat tren penurunan sejak PPKM tahap kedua.

Di sisi lain, Jawa Tengah masih dalam proses integrasi data dengan Pusdatin Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyebabkan angka antara daerah dan pusat berbeda.

“Berdasarkan hal tersebut, kita melihat perlu menindaklanjuti perpanjangan PPKM,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers virtual, Sabtu (20/2).

Secara nasional, kasus aktif tercatat turun 2,53% dalam rentang waktu 5-17 Februari. Sementara tingkat kesembuhan naik 2,56%, dan tingkat kematian turun 0,03%.

Peningkatan tren kesembuhan tersebut terjadi di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Untuk tingkat kematian, tercatat menurun di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali. Begitu pula dengan tren tingkat keterisian tempat tidur disebut kurang dari 70% di seluruh provinsi.

Untuk masa perpanjangan PPKM, kata Airlangga, Kemenkes telah mendistribusikan 653.375 kit rapid test antigen untuk 3T (testing, tracing, treatment). Sebanyak 1 juta kit rapid test antigen juga akan tiba pada Selasa (23/2) nanti.

Selain itu, telah disiapkan petugas tracing sebanyak 4.188 orang dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, 29.491 dari Babinsa, dan 17.523 Bhabinkamtibmas.