sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemerintah tetapkan strategi angkutan Lebaran 2019

Pemerintah telah menetapkan beberapa strategi untuk persiapan angkutan Lebaran 2019. Apa saja?

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Sabtu, 18 Mei 2019 20:21 WIB
Pemerintah tetapkan strategi angkutan Lebaran 2019

Pemerintah telah menetapkan beberapa strategi untuk persiapan angkutan Lebaran 2019.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan beberapa strategi itu di antaranya pengoptimalan rest area, pelaksanaan one way dan contraflow di Tol Trans Jawa, kesiapan Tol Trans Sumatera, serta Ganjil Genap untuk Penyeberangan Merak-Bakauheni.

Budi menilai, rest area yang ada saat ini sudah cukup sesuai untuk memenuhi kebutuhan pemudik dan mampu menampung jumlah. 

“Mengoptimalkan rest area sudah sejak satu tahun lalu. Kita manage untuk meminimalisir adanya hambatan kemacetan, yaitu dengan membuat zonasi di jalurnya maupun parkirnya," ujar Budi seperti dikutip dalam siaran resminya, Sabtu (18/5).

Selain itu, nantinya jalur untuk mengisi bensin di rest area akan dipisahkan, yakni antara kelompok kendaraan besar dan kendaraan kecil.

Semua rest area juga sudah diatur, bahwa tidak lagi diperbolehkan adanya penambahan grup baru.

"Yang eksisting saja harus dipelihara dan mengoptimalkan kapasitas parkir yang ada,” tuturnya.

Mengenai beberapa proyek di jalan tol, Budi mengatakan, menjelang lebaran akan ada kebijakan penghentian proyek untuk sementara. 

Sponsored

 

“Saya dengan kepolisian dan Kementerian PUPR sudah merumuskan beberapa kemungkinan di jalan tol, yaitu penghentian pekerjaan empat proyek mulai dari H-10 sampai H+10," jelas Budi.

Penghentian proyek tersebut, yakni Jasa Marga yang tadinya tiga lajur dikembalikan menjadi empat lajur. Ada juga pemindahan pintu tol Cikarang Utama ke arah Bandung dan Cirebon. Langkah ini diyakini akan menjadi jalan keluar masalah kemacetan di Cikarang Utama. 

Sementara itu, contraflow akan dilakukan dan sangat dinamis sekali, situasional tergantung kebutuhan.

"Perhatian saya adalah tidak bagaimana one way-nya dilakukan, tapi dampak dari one way seperti yang dipertanyakan oleh Organda. Jadi dengan adanya kebijakan ini, jalan mulai dari Brebes Barat sampai ke Cikampek tidak terlampau banyak hambatan," tuturnya. 

Sistem one way ini, lanjutnya, meskipun dilaksanakan dalam empat hari namun dalam pelaksanaannya akan sangat situasional tergantung dengan hasil pengamatan dari kepolisian. 

Lalu, Budi juga memastikan tol Bakauheni ke Terbanggi Besar sampai ke Kayuagung sudah fungsional mulai dari pukul 06.00-18.00. "Minggu depan ada rapat untuk membahas rest area di sana, yang tentu berbeda dengan area di sini. Jadi yang harus diantisipasi di sini adalah faktor keamanannya. Saya juga sudah koordinasi dengan Polda Lampung," ujarnya.

Budi juga menjelaskan bahwa dengan adanya koordinasi antara pihak Ditjen Hubungan Darat dan Polda Lampung, maka terkait soal keamanan yang selama ini dikhawatirkan masyarakat dapat teratasi.

“Yang harus diantisipasi adalah aspek keselamatan dan keamanan. Kalau sudah mengemudi jauh, pastikan beristirahat kalau sudah lebih dari 4 jam karena rawan kecelakaan, sehingga tetap tidak boleh lupa untuk beristirahat,” ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid