sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pemprov DKI surati Kemendikbud soal klaster Covid-19 di sekolah

Berdasarkan data Pemprov DKI, hanya ada 1 klaster Covid-19 di sekolah sejak PTM dilaksanakan pada akhir Agustus lalu.

Dave Linus Piero
Dave Linus Piero Jumat, 24 Sep 2021 10:20 WIB
Pemprov DKI surati Kemendikbud soal klaster Covid-19 di sekolah

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyurati Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) guna mendapatkan data 25 klaster penularan Covid-19 di sekolah pelaksana pertemuan tatap muka (PTM) di Ibu Kota.

"Kami sudah menyurati Kemendikbud minta data persisnya," ucap Wakil Gubernur Jakarta, Ahmad Riza Patria, pada Kamis (23/9) malam.

Upaya tersebut dilakukan lantaran Pemprov Jakarta belum menerima data tentang 25 klaster Covid-19 di sekolah itu. "Kita belum dapat data dari Kemendikbud," jelasnya.

Melansir situs web Kemendikbudristek, 25 dari 902 sekolah di Jakarta pelaksana PTM menjadi klaster Covid-19. Kasus tersebar di berbagai wilayah, perinciannya Jakarta Barat 8 klaster, Jakarta Timur 6 klaster, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan masing-masing 5 klaster, dan Jakarta Pusat 1 klaster.

Ariza, sapaannya, mengklaim, pelaksanaan PTM di Jakarta berjalan sesuai prosedur operasional standar. Karenanya, siswa atau guru disinyalir terpapar Covid-19 saat di luar sekolah.

"Sejauh ini, kami meyakini prokes yang dilaksanakan di PTM sekolah-sekolah sesuai dengan mekanisme, SOP," ujarnya. “Optimis, PTM tidak menimbulkan klaster."

Sementara itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Jakarta hanya mencatat hanya ada 1 klaster Covid-19 dari 610 sekolah pelaksana PTM. Kasus didapati di SD Negeri 03 Klender, di mana penularan berasal dari seorang siswa.

“Kalau sudah lebih dari satu menularkan (Covid-19) itu dikatakan klaster," ucap Kabag Humas Disdik Jakarta, Taga Radja Gah, dalam kesempatan terpisah.

Sponsored

Meski demikian, dia mengungkapkan, terdapat 6 sekolah yang memiliki kasus positif Covid-19 sejak PTM berlangsung pada akhir Agustus lalu. Namun, klaster hanya muncul di satu lokasi.

“Kalau klaster itu hanya satu yang di SDN Klender 03. Itu pun sudah di-tracing lagi, hanya satu yang terpapar Covid-19 dari temannya, tiada lagi yang lain,” tandasnya.

Berita Lainnya
×
tekid