sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Peneliti LaporCovid-19 menduga 16.000 kematian Covid-19 tak diumumkan

Realita jumlah kematian terkait Covid-19 di Indonesia dinilai layaknya fenomena gunung es.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Selasa, 04 Jan 2022 15:15 WIB
Peneliti LaporCovid-19 menduga 16.000 kematian Covid-19 tak diumumkan

Tren angka kematian akibat Covid-19 mengalami penurunan signifikan pada November-Desember 2021. Bahkan, pada 17 Desember 2021, jumlah kematian di Pulau Jawa lebih rendah dibandingkan wilayah lainnya. Padahal, selama ini Jawa menjadi episentrum pandemi Covid-19 dengan jumlah kematian yang sangat banyak.

Berdasarkan akumulasi data per provinsi hingga 31 Desember 2021, menurut data LaporCovid-19, jumlah kematian Covid-19 mencapai 160.476 orang. Sedangkan rilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes)/Satgas Penanganan Covid-19 Nasional hingga 31 Desember 2021, jumlah kematian positif Covid-19 sebanyak 144.094 orang.

Terdapat selisih sekitar 16.000 kematian yang tidak diumumkan oleh Kemenkes/Satgas Penanganan Covid-19 Nasional. “16.000 jiwa adalah angka yang besar,” ujar peneliti LaporCovid-19 Said Fariz Hibban dalam keterangan tertulis, Selasa (4/1).

Semestinya, kata Fariz, data pemerintah pusat selaras dengan data pemerintah provinsi. Namun, selisih data kematian akibat Covid-19 secara konsisten terjadi sejak awal pandemik Covid-19 itu belum sinkron sampai saat sekarang.

Ini bukan hanya menunjukkan tidak adanya perbaikan, tetapi memperlihatkan tidak berharganya nyawa setiap warga negara. “Awal 2022 penting menjadi momen refleksi atas gentingnya kondisi pandemik. Terutama pemicu besarnya jumlah kematian,” tutur Fariz.

Berdasarkan data resmi 34 provinsi, LaporCovid-19 mencatat terdapat 134.000 kematian positif Covid-19 selama 1 Januari 2021 hingga 31 Desember 2021. Angka tersebut belum mencakup jumlah kasus kematian probable Covid-19. Data akumulasi kematian probable setiap wilayah mencapai lebih dari 32.094 orang.

Sementara itu, kematian kasus suspek lebih dari 8.592 orang. Jumlah kematian saat isolasi mandiri dan di luar rumah sakit setidaknya 3.015 orang. Bahkan, di antara mereka yang meninggal dunia, terdapat 2.066 tenaga kesehatan.

“Realita jumlah kematian terkait Covid-19 di Indonesia layaknya fenomena gunung es. Sehingga, memerlukan evaluasi demi pencegahan kematian akibat Covid-19 yang bisa dihindari di tahun ini,” ujar Fariz.

Sponsored

Sebelumnya, pendataan kasus Covid-19 di daerah masih minim perbaikan di tengah ancaman gelombang ketiga akibat varian baru Covid-19 Omicron. Bahkan, sejumlah situs daerah sudah tidak aktif lagi. Padahal, data yang ditampilkan dalam situs itu menunjukkan kondisi keparahan pandemi, sehingga masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan.

Berdasarkan pemantauan per Senin (29/11), tim Lapor Covid-19 menemukan hanya 20 situs provinsi yang rutin memperbarui data Covid-19 harian. Artinya, masih ada 14 situs provinsi yang masih bermasalah.

LaporCovid-19 mencatat ada enam situs provinsi tidak dapat diakses karena error. Laman tersebut milik Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Sumatera Utara.

Berita Lainnya
×
tekid