Pengamat minta keselamatan angkutan laut ditingkatkan
Ketersediaan instrumen navigasi, pelampung, sekoci, dan lain sebagainya dalam suatu kapal harus terpenuhi.

Sejak melambungnya harga tiket pesawat udara, masyarakat yang mudik kemungkinan beralih memakai moda transportasi selain pesawat udara, seperti angkutan laut.
Oleh karena itu, Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, mengingatkan agar keselamatan di angkutan laut perlu ditingkatkan. Pasalnya, angkutan laut adalah moda yang paling sering terjadi kecelakaan transportasi, selain angkutan darat. Walaupun tidak menimbulkan korban yang cukup besar.
"Namun, ketika menjadi pilihan angkutan mudik dan regulator tidak banyak berubah, diperkirakan korban akan berjatuhan. Ketersediaan instrumen navigasi, pelampung, sekoci, dan lain sebagainya dalam suatu kapal harus terpenuhi. Manifes penumpang yang masih ada ketidaksesuaian harus mulai dibenahi," papar dia dalam keterangan tertulisnya.
Pengawasan terhadap keselamatan angkutan laut di saat mudik lebaran tahun ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Demikian pula penambahan kapasitas kapal baik frekuensi maupun jumlah armadanya perlu dikalkulasi lagi.
Sejumlah perantau yang berasal dari Kalimantan diperkirakan paling banyak menggunakan kapal laut menuju Pulau Jawa akan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang dan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya.
Sebagai informasi pada 2018, dioperasikan 1.293 kapal dengan kapasitas angkut 3.419.270 penumpang.
Tentunya tahun ini kebutuhan akan kapal laut bisa lebih melonjak tajam untuk rute tertentu. "Keselamatan menjadi tujuan utama dalam penyelenggaraan bertransportasi," tutur dia.
Sementara petugas meningkatkan pengamanan arus mudik di Pelabuhan Pantoloan, Tawaeli Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah seiring mulai membludaknya arus kedatangan dan keberangkatan penumpang kapal laut.
Kepolisian Resort Palu melalui Polsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Pantoloan melakukan pengamanan arus mudik lebaran di wilayah pelabuhan Pantoloan.
"Pada hari Senin pukul 01.15 WITA sampai dengan pukul 03.30 wita Polsek KP3 Pantoloan melaksanakan kegiatan pengamanan arus mudik terhadap penumpang di dermaga pelabuhan Pantoloan," kata Kapolres Palu AKBP Mujianto melalui Kapolsek KP3 Pantoloan, Ipda I Ketut Sugiarta di Mapolres Palu, Senin.
Dia mengatakan malam itu pihaknya melakukan pengaman terhadap ribuan penumpang yang tiba maupun berangkat di pelabuhan Pantoloan mengunakan dua kapal KM Labobar rute Palu, Tarakan, Balikpan dan Surabaya, Jawa Timur maupun Kapal KM Lambelu.
"Dari dua kapal itu, kapal KM Labobar tercatat penumpang turun 225 orang, naik 903 orang dan lanjutan 607 orang. Sementara dari kapal KM Lambelu penumpang turun 1814 orang, naik 259 orang dan lanjutan 803 orang," jelasnya.
Selain melakukan pengamanan, pihaknya juga membantu masyarakat yang turun maupun naik kapal, demi kelancaran dan memudah masyarakat yang melakukan perjalanan mengunakan jasa transportasi laut tersebut.
"Kami juga melakukan pemeriksaan terhadap orang maupun barang penumpang, dengan sasaran sajam, handak, miras, narkoba, jambret, parkir liar, percaloan, barang bawaan penumpang dan barang ilegal lainnya," katanya.
Untuk mengamankan arus mudik di pelabuhan Pantoloan tersebut, dirinya turun langsung bersama satu pleton personel gabungan dari personel Pol Air, personel Perhubungan dan pihak terkait serta personel BKO Polres Palu.(Ant)

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Ancaman nyata kala mesin mulai menggantikan manusia
Jumat, 02 Jun 2023 18:48 WIB
Kerawanan Pemilu 2024: Dari politik uang hingga intimidasi
Rabu, 31 Mei 2023 16:44 WIB