Perangai polisi saat kepung Wadas seperti zaman Orba
"Ini identik dengan tindakan-tindakan kekerasan yang dilakukan aparat pada masa Orde Baru."
Aparat melakukan berbagai pelanggaran saat ribuan polisi mengepung Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purwerejo, Jawa Tengah (Jateng), pada Selasa (8/3). Bahkan, personel kepolisian disebut berperangai seperti zaman Order Baru (Orba).
Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, berpendapat demikian lantaran polisi dengan enteng mengintimidasi, menangkap, dan memukul para penolak pengukuran tanah. Pun melakukan penyisiran (sweeping) ponsel kepada masyarakat dan jaringan internet terputus.
"Kejadian ini identik dengan tindakan-tindakan kekerasan yang dilakukan aparat pada masa Orde Baru, yang mana sejumlah personel dengan cukup banyak dikerahkan untuk menggusur rakyat yang tertindas," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/2).
Sugeng khawatir tindakan kekerasan yang terus-menerus dilakukan Polri setelah keluarnya Undang-Undang (UU) Kepolisian membuat "Korps Bhayangkara" dijauhi masyarakat. Citra institusi pun menjadi buram.
"Kepercayaan terhadap Polri menjadi merosot," tegasnya.
Oleh karena itu, IPW mendesak Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengevaluasi tindakan represif yang dilakukan jajaran Polda Jateng. Sekalipun para warga yang ditangkap dan ditahan sudah dikembalikan, tetapi langkah tersebut jelas-jelas disesali dan menuai kritik dari sejumlah pihak.
"Peristiwa itu sangat memprihatinkan, di mana mereka yang ditangkap karena menolak pengukuran tanah telah mendapat intimidasi serta ancaman fisik bahkan pemukulan," jelasnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, sebelumnya menyebut, puluhan warga dan pendamping hukumnya yang ditangkap dan ditahan sudah dikeluarkan.
"Beberapa warga yang diamankan karena sesuatu hal. Saat ini, semuanya sudah dikembalikan kepada keluarganya," ucapnya di Mabes Polri, Jakarta, pada Rabu (9/2).
Pada saat pengamanan, terangnya, polisi melakukan tes usap (swab test) Covid-19 terhadap beberapa orang yang diamankan. Hasilnya, satu warga terkonfirmasi terpapar SARS-CoV-2 sehingga menjalani isolasi terpusat (isoter).