sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perawat, kendala pemerintah antisipasi lonjakan kasus Covid-19

Kemenkes mencoba melibatkan RSCM untuk merekrut relawan dalam mengatasi masalah ini.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Jumat, 25 Des 2020 17:40 WIB
Perawat, kendala pemerintah antisipasi lonjakan kasus Covid-19

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, jumlah perawat menjadi tantangan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19, utamanya pascalibur Natal dan tahun baru (Nataru) 2021. Namun, tidak demikian dengan infrastruktur lainnya, seperti tempat tidur dan peralatan medis lainnya.

"Bagaimana caranya kita mengalokasikan jumlah perawat? Karena jumlah dokternya cukup, jumlah alat kesehatan cukup, ruangannya juga ada," ucap Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam telekonferensi, Jumat (25/12).

Wakil Menteri Kesehatan. Dante Saksono Harbuwono, menambahkan, pihaknya telah bersinergi dengan organisasi profesi terkait. Pun sudah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mengisi kekurangan perawat dengan merekrut relawan.

"Model relawan perawat tersebut dapat membuat kebutuhannya akan cepat terpenuhi," klaim dia pada kesempatan sama.

Menurutnya, yang terpenting dilakukan sekarang adalah menekan angka fatalitas karena Covid-19.

Pakar epidemiologi dan biostatistik Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, sebelumnya memprediksi Indonesia akan sukar menangani pandemi jika antarinstansi berkepentingan tidak berjalan baik.

"Jangan tanya apakah membahayakan atau tidak membahayakan, toh pemerintah tidak mengenal bahaya. Sudah pilkada suruh diundur, tidak mau. Liburan panjang baru mau dibicarakan. Tiba-tiba ada usulan sekolah mulai tahun depan. Sepertinya semua tidak terkoordinasi," tuturnya kepada Alinea.id, beberapa waktu lalu.

Dia berpendapat, semestinya perencanaan penanganan pandemi dibicarakan dalam rapat koordinasi kabinet. Apalagi, potensi penularan tidak lagi bisa ditebak dan harus diminalisasi dengan perencanaan matang. 

Sponsored

"Kalau mau sekolah tahun depan, ya, liburan panjang enggak usahl; pilkada diundur. Lebih penting mana, pilkada atau pembukaan sekolah? Saya tidak bilang pilkada atau pembukaan sekolah yang lebih penting, tetapi semua kegiatan negara harus terkoordinasi," tandasnya.

Berita Lainnya
×
tekid