sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pesan Menkes ke Mitra Grab: Setelah vaksin jangan merasa jadi Superman

Seseorang yang telah divaksin masih memungkinkan untuk terpapar Covid-19 dan menularkannya kepada orang lain.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Sabtu, 13 Mar 2021 15:16 WIB
Pesan Menkes ke Mitra Grab: Setelah vaksin jangan merasa jadi Superman

Grab Indonesia menyelenggarakan vaksinasi bagi 5.000 lansia dan pekerja sektor publik di bidang transportasi di Tangerang Selatan, yang dilakukan di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan. 

Program vaksinasi tersebut adalah vaksin mandiri sebagai bagian dari program vaksinasi nasional tahap II. Tahap pertama telah dilakukan Grab di Bali kepada 5.400 pekerja di sektor pelayanan transportasi dan pariwisata.

5.000 vaksin hari ini yang diselenggarakan di Tangerang Selatan tersebut, diberikan kepada mitra ojek online sebanyak 2.000 orang, untuk lansia 2.000, dan untuk pengemudi kendaraan angkutan umum 1.000 orang.

Namun, meskipun sudah mendapatkan vaksin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan mitra Grab bahwa vaksinasi tersebut tidak membuat seseorang kebal dari penyakit Covid-19 dan lebih kuat seperti Superman.

"Jangan habis disuntik merasa jadi Superman lebih kuat dari Bapak Brigadir Jenderal (Brigjen Polisi). Vaksin itu optimal 28 hari setelah vaksin. Itu tidak mengubah kita jadi Ironman, tetapi membentuk antibodi," katanya dalam sambutannya, Sabtu (13/3).

Dia pun menekankan, seseorang yang telah divaksin masih memungkinkan untuk terpapar Covid-19 dan menularkannya kepada orang lain. 

Oleh karena itu, sambungnya, setiap orang khususnya driver ojek online yang berhubungan langsung dengan konsumer, tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Teman-teman Grab yang sudah disuntik ingat jangan buka masker dan jalan-jalan ke mana-mana. Setelah disuntik tetap pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan," ujarnya.

Sponsored

Vaksin Covid-19, hanya mengurangi risiko terserang penyakit yang disebabkan oleh coronavirus tersebut. Dan jikapun terkena, dampaknya tidak akan sebesar orang yang tidak menerima vaksin. 

"Mudah-mudahan 1-2 hari mati setelah masuk ke tubuh. Tetapi tetap masih bisa kena. Mudah-mudahan kalau kena dirawatnya tidak lama. Masih bisa kena dan ketularan, tetapi daya imun kita (lebih) kuat," ucapnya.

 

Budi pun kembali menekan pentingnya menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan risiko tertular atau menularkan virus tersebut setelah mendapatkan vaksin, sebab tidak membuat orang kebal.

 

"Ini membuat kita lebih kuat, tapi tidak buat jadi Superman atau jadi Thor seperti di film yang jadi manusia setengah dewa," tuturnya.

 

 

Berita Lainnya
×
tekid