sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polri: Karhutla menurun drastis selama 2020

Perkara Karhutla mengalami penurunan hingg 66% dibandingkan 2019.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Selasa, 15 Des 2020 11:36 WIB
Polri: Karhutla menurun drastis selama 2020

Polri membeberkan kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sepanjang 2020 mengalami penurunan jika dibanding tahun 2019. Bahkan, sepanjang 2020 Satuan Tugas (Satgas) Karhutla menetapkan 129 orang dan dua korporasi sebagai tersangka.

Ratusan tersangka itu berasal dari 93 perkara yang telah diselesaikan dan 34 perkara masih berstatus penyidikan. Sementara, untuk area yang terbakar seluas 535,84 hektare.

Sedangkan, pada 2019 jumlah tersangka Karhutla mencapai 365 orang dan 22 korporasi. Sehingga, terlihat adanya penurunan perkara Karhutla sebanyak 66,13%. 

Kepala Bareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo menyatakan, penurunan jumlah kasus ini karena dampak dari penegakan hukum tanpa kompromi yang memberikan efek jera terhadap pelaku. 

"Selain penegakan hukum yang tegas, juga dipengaruhi oleh aktifnya polda jajaran dan stakeholder lainnya melakukan patroli pencegahan Karhutla serta adanya inovasi-inovasi yang dilakukan untuk melakukan pencegahan Karhutla," ujar Sigit dalam keterangannya, Selasa (15/12). 

Menurut Sigit, berbagai upaya pencegahan juga dilakukan pihaknya agar Karhutla tidak terjadi, salah satunya membuat menara pantau untuk mengawasi titik-titik api yang ada di sekitarnya, membangun kanal air yang berfungsi membatasi meluasnya Karhutla, membuat embung dengan tujuan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air, melaksanakan monitoring titik panas, melakukan patroli, dan gencar melaksanakan sosialisasi.

"Sosialiasai Karhutla ditujunkan kepada para pengusaha, masyarakat dan pemerintah daerah," ucapnya.

Disamping itu, Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipiter) Bareskrim Polri sebagai leading sektor penegakan hukum juga membangun Geo Spatial Analitic Center (GSAC). GSAC adalah pusat pelaporan titik panas dan pelaporan wilayah terkait Karhutla dengan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelegence) untuk menganalisa titik panas yang berpotensi sebagai Karhutla.

Sponsored

"GSAC terintegrasi dengan sistem yang ada di kementerian/lembaga terkait. GSAC memiliki kemampuan untuk menyajikan informasi kepemilikan lahan, data layer perkiraan cuaca, lahan gambut, lahan moratorium, HTI, HGU, Polda, Polres, Polsek, embung, kanal dan lainnya," tutur Sigit.

Berita Lainnya
×
tekid