Reshuffle kabinet, apa untungnya Jokowi masukkan Witjaksono?

Pengamat kebijakan publik, Ade Reza Hariyadi, menilai, pengusaha cum tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Witjaksono, layak menjabat menteri investasi, instansi anyar yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Alasannya, kaya prestasi bidang ekonomi serta dikenal kalangan nasionalis soekarnois sejak kuliah di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

"Sudah tepat jika Jokowi melirik Witjaksono untuk masuk dalam kabinet. Secara profesional, Witjaksono memiliki portofolio bisnis yang sukses dan dapat berguna bagi Jokowi dalam membantu pemulihan ekonomi," katanya saat dihubungi Alinea, Selasa (20/4).

"Selain itu, kehadiran Witjaksono dalam kabinet akan memperkuat dukungan dari kalangan Islam sekaligus nasionalis kepada pemerintah," imbuh eks aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini.

Benefit lainnya, menurut Reza, membangkitkan kepercayaan milenial bahwa akomodasi politik yang dilakukan Jokowi tak sekadar aksesoris politik. Namun, pada peranan dan posisi strategis dalam pemerintahan.

Meski demikian, dirinya mengingatkan, Jokowi jangan mengocok (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju sebatas memberi "cek kosong". Perlu penekanan pakta integritas dan target kinerja yang terukur.

"Begitu pula dengan Witjaksono, agar bisa menjaga integritasnya dan membuktikan pengalamannya dapat bermanfaat bagi kepentingan publik," jelas akademisi Universitas Krisnadwipayana (Unkris) Jakarta itu.

Di sisi lain, Reza berpendapat, perombakan kabinet kali ini menjadi momentum bagi Jokowi untuk memperkuat dukungan politik dari kelompok strategis di luar partai politik. Kemudian, memberi kesempatan pada kader-kader muda dengan rekam jejak profesional yang mumpuni dan kompatibel

"Apalagi, sektor ekonomi sekarang menjadi tantangan terberat akibat pandemi Covid-19 yang meluluhlantakkan perekonomian nasional dan global," tandasnya.

Witjaksono santer digadang-gadang akan menjadi menteri investasi. Kali pertama diungkapkan pengasuh Pondok Pesantren Darul Qur'an, Yusuf Mansur, via akun Instagram @yusufmansurnew.

Dirinya mengakui telah bertemu Presiden Jokowi, tetapi pembicaraan tidak fokus membahas kabinet. Perjumpaan empat mata, terangnya, cenderung membahas NU, ekonomi, investasi, dan rencana perkembangan ekonomi Tanah Air.

Baginya, perombakan kabinet merupakan hak preoprogatif presif. Namun, dirinya bersyukur apabila dipercaya menjadi pembantu bekas Gubernur DKI Jakarta itu.