sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ridwan Kamil: Jumlah kasus Covid-19 jauh lebih besar dari yang terdata

Ridwan Kamil mendorong pemerintah untuk melaksanakan lebih banyak rapid test guna mendeteksi infeksi coronavirus.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Jumat, 03 Apr 2020 17:02 WIB
Ridwan Kamil: Jumlah kasus Covid-19 jauh lebih besar dari yang terdata

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meyakini jumlah kasus infeksi Covid-19 di tanah air berkali-kali lipat lebih besar dari data yang tersedia. Karena itu, dia meminta pemerintah memperbanyak pelaksanaan rapid test sebagai deteksi dini infeksi coronavirus pada lebih banyak warga.

"Saya yakin kasus-kasus ini berlipat-lipat. Tapi karena kecepatan mengetesnya enggak sebanyak yang diharapkan, maka datanya seolah datang sendiri. Padahal saya yakin berlipat-lipat," kata Ridwan saat melakukan teleconference dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Jumat (3/4).

Keyakinan mantan Wali Kota Bandung yang kerap disapa Kang Emil ini berasal dari hasil rapid test yang dilakukan Pemprov Jawa Barat. Dari 15 ribu orang yang mengikuti tes massal, terdapat 677 orang yang mendapat hasil positif Covid-19.

Merujuk data resmi pemerintah Indonesia hingga Jumat (3/4), Jawa Barat menjadi provinsi kedua dengan jumlah kasus coronavirus terbanyak, yaitu 225 kasus dengan 25 orang meninggal. DKI Jakarta masih menjadi lokasi dengan jumlah kasus terbanyak, yaitu 971 dengan 90 orang meninggal.

Jawa Barat menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang melakukan uji rapid test mandiri. Mereka tak menunggu distribusi alat dari pemerintah pusat, karena pemprov telah melakukan pembelian langsung ke Korea Selatan. 

Dari hasil rapid test yang dilakukan, Ridwan menyebut ada dua cluster penyebaran coronavirus yang terungkap. Pertama, di Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan dan Pelatihan atau Setukpa Lemdiklat Polri di Sukabumi.

Rapid test di Sukabumi dilakukan setelah temuan tujuh kasus positif corona di wilayah tersebut. Setelah rapid test dilakukan, terdapat 300 orang yang dinyatakan positif terinfeksi.

"Sekarang Sukabumi menjadi kota terbanyak penderita positif di luar Jakarta," katanya. 

Sponsored

Selain Sukabumi, cluster penyebaran lain yang terungkap dari rapid test berada di Bandung. Di sini, terdapat 226 jemaat Gereja Bethel yang terkonfirmasi positif setelah dilakukan rapid test.

"Jadi kesimpulannya, semakin kita banyak mengetes, semakin kita virus-virus itu beredar di mana saja," katanya. 

Karena itu, dia mendorong pemerintah memperbanyak pelaksanaan rapid test di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini dinilai penting agar penangananya dapat dilakukan lebih efektif. 

Ridwan Kamil membandingkan rapid test yang dilakukan Korea Selatan. Dengan jumlah penduduk sekitar 51  juta orang, pemerintah Negeri Ginseng melakukan rapid test terhadap 300.000 orang atau 0,56% warganya.

"Di Indonesia dengan 260 juta populasi, seharusnya dilakukan rapid test terhadap dua juta warga. Dari situ baru ada gambaran penyebarannya," kata Ridwan. 

Berita Lainnya
×
tekid