sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Satgas Covid-19 khawatir kasus kematian melonjak bulan ini

Baru pertengahan Januari 2021, total kematian sudah mencapai 3.849 kasus.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Rabu, 20 Jan 2021 17:47 WIB
Satgas Covid-19 khawatir kasus kematian melonjak bulan ini

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengungkapkan, jumlah kematian tertinggi akibat terpapar Covid-19 terjadi pada Desember 2020. Jumlah kematian tertinggi itu sejalan dengan peningkatan kasus Covid-19 yang luar biasa di bulan tersebut.

“Dari Maret 2020, dilihat dari bulannya, jumlah kematian tertinggi di bulan Desember, di angka 5.193 orang dalam waktu satu bulan,” ucapnya dalam keterangan pers virtual, Rabu (20/1).

Ia pun menyinggung tingginya kasus kematian pada September 2020 (tertinggi setelah bulan Desember 2020) yang mencapai 3.297. Untuk itu, pihaknya mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 pada bulan Januari 2021. Sebab, baru pertengahan bulan berjalan, yakni per 17 Januari 2021, total kematian sudah mencapai 3.849 kasus.

“Jadi, memang lagi-lagi kita memiliki PR (pekerjaan rumah) bersama. Jangan sampai akhirnya beban di rumah sakit bertambah yang mengakibatkan angka kematian juga meningkat lebih tinggi,” tutur Dewi.

Dewi menambahkan, 30-40% pasien Covid-19 berstatus gejala sedang hingga berat membutuhkan perawatan di rumah sakit. Jika kasus aktif meningkat drastis di tengah minimnya ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, maka kemungkinan kematian akan semakin tinggi.

Data Kementerian Kesehatan per 19 Januari pukul 16.00 WIB mencatat, sebanyak enam dari sembilan provinsi memiliki tingkat keterisian RS rujukan Covid-19 di atas 70%. Sementara Standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan keterisian tempat tidur di rumah sakit minimal 70% untuk mengantisipasi kenaikan kasus secara signifikan.

Sembilan provinsi itu adalah Banten 87,42%, DKI Jakarta 86,79%, DI Yogyakarta 83,07%, Jawa Barat 77,89%, Sulawesi Tengah, 74,93%, Jawa Timur 73,60%, Kalimantan Timur 72,70%, Jawa Tengah 72,10%, dan Lampung 70, 29%.

Sebelumnya, ahli epidemiologi dan biostatistik Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, menyebut libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru) dapat berdampak terhadap membengkaknya angka kasus baru Covid-19, bisa tembus10 ribu kasus per hari dan 1 juta kasus secara akumulatif.

Sponsored

Bahkan, kata dia, 7.000 kasus dalam tiga hari berturut-turut tersebut (pada 23, 24, dan 25 Desember 2020) masih merupakan imbas dari libur panjang sebelum-sebelumnya.

“Jadi, liburan panjang kemarin itu dampaknya luas. Seluruh Jawa itu kena. Apalagi sekarang, akan lebih banyak lagi. Saya khawatir, ini bukan doa, bisa sampai 1 jutalah kumulatif (dampak libur panjang panjang Nataru),” tutur Pandu kepada Alinea.id, Sabtu (26/12).

Berita Lainnya
×
tekid