Satgas Pangan tetap selidiki dugaan penimbunan dan permainan harga kedelai
Penyelidikan dan pengecekan akan dilakukan sampai kondisi stok dan harga di pasaran kembali normal.
Satgas Pangan Polri mengaku tengah melakukan penyelidikan atas dugaan adanya penimbunan dan permainan harga dalam kelangkaan kacang kedelai.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Argo Yuwono menyatakan, meski hingga saat ini belum ditemukan adanya tindak pidana berupa penimbunan dan permainan harga, Satgas Pangan terus melakukan pengecekan dan penyelidikan demi memastikan tidak adanya pelanggaran sampai stok dan harga di pasaran kembali normal.
“Kami tetap melakukan penyelidikan terhadap dugaan penimbunan yang mengakibatkan stok langka dan permainan harga oleh spekulan,” ujar Argo saat dikonfirmasi Alinea, Kamis (7/1).
Dibeberkan Argo, hingga saat ini Satgas Pangan terus melakukan analisa data ketersediaan dan kebutuhan kedelai secara nasional. Kesiapan gudang-gudang importir pun telah dilakukan pengecekan dan pendataan.
“Satgas Pangan juga terus berkoordinasi dengan Kemendag dan Kementan terkait ketersediaan, importasi dan harga saat ini,” tuturnya.
Lebih lanjut Argo menjelaskan, Satgas Pangan juga berkoordinasi dengan asosiasi terkait guna memperlancar proses penyelidikan, pendataan dan memastikan kebutuhan di pasaran. Pengecekan alur distribusi di sentra-sentra produk olahan berbahan dasar kedelai pun telah dilakukan pengecekan.
Hal senada disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Ahmad Ramadhan, bahwa Satgas Pangan telah melakukan pengecekan di sejumlah gudang importir untuk memastikan hal itu. Dari tiga importir yang dilakukan pengecekan gudang, kelangkaan kacang kedelai diduga karena stok yang minim.
“Satgas Pangan sampai sekarang belum menemukan pelanggaran terkait,” kata Ramadhan dalam konferensi pers secara daring, Rabu (6/1).
Menurut Ramadhan, transportasi pengangkut kacang kedelai untuk sampai di Indonesia juga mengalami kendala. Pengiriman kacang kedelai harus transit ke Singapura terlebih dahulu.