sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Satgas tambah fasilitas karantina cegah lonjakan Covid-19

Penambahan ini dilakukan karena diprediksi akan ada peningkatan pelaku perjalanan internasional ke Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Kamis, 16 Des 2021 19:30 WIB
Satgas tambah fasilitas karantina cegah lonjakan Covid-19

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menambah kapasitas ruang karantina. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus SARS-CoV-2, terutama dari pelaku perjalanan luar negeri.

"Untuk pelaksanaan karantina, kami siapkan beberapa tempat yang baru dibuka kaitan dengan penambahan waktu karantina dari tujuh menjadi 10 hari," kata Ketua Satgas Covid-19, Letjen TNI Suharyanto, dalam telekonferensi, Kamis(16/12).

Diperkirakan bakal terjadi lonjakan jumlah pelaku perjalanan luar negeri yang datang ke Indonesia dalam beberapa hari ke depan. Terpapar Covid-19 atau tidak, mereka diwajibkan menjalani karantina. 

Sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 25 Tahun 2021 dan Nomor 26 Tahun 2021, pelaku perjalanan internasional yang berasal dari 11 negara, yakni sepuluh negara di Afrika dan satu di Hong Kong, wajib mengikuti karantina terpusat selama 14 hari. Para pelancong dari negara lain dikarantina 10 hari.

Penambahan fasilitas isolasi terpusat (isoter) ada di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta. Tower 7 dikhususkan bagi pekerja migran Indonesia (PMI).

Selain itu, Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara. Total kapasitas dari kedua lokasi lebih dari 4.000 kamar isoter.

"Sehingga mungkin beberapa hari ada penumpukan di satu titik ini bisa segera terurai dan bisa dilaksanakan sesuai ketentuan," ucapnya.

Suharyanto berpesan, karantina dilaksanakan sesuai prosedur dan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19, khususnya pasca-Natal dan tahun baru.

Sponsored

Di sisi lain, pemerintah mendeteksi adanya kasus konfirmasi Omicron di Tanah Air. Seorang petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet, N, dilaporkan terpapar berdasarkan laporan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) pada 15 Desember 2021.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mendeteksi lima kasus probable Omicron, yang melibatkan pelaku perjalanan internasional. Dua di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Keduanya kini menjalani isolasi di Wisma Atlet.

Sedangkan tiga kasus probable lainnya menimpa warga negara asing (WNA) asal China yang berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara. Mereka sekarang sedang menjalani karantina di Manado.

Menyikapi temuan ini, Suharyanto meminta masyarakat tidak panik dan khawatir. Yang penting tetap disiplin melakukan prokes.

Adapun para pelaku perjalanan internasional diminta mengikuti penapisan (screening) kesehatan berlapis. Pun diharuskan melakukan tes usap PCR 3x24 jam sebelum keberangkatan.

Berita Lainnya
×
tekid