sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tak hanya di Indonesia, semua negara kesulitan menangani Covid-19

Desakan Presiden Jokowi mundur hanya berisik di Twitter.

Achmad Rizki
Achmad Rizki Minggu, 25 Jul 2021 09:00 WIB
Tak hanya di Indonesia, semua negara kesulitan menangani Covid-19

Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mengatakan negara manapun di dunia kesulitan menangani pandemi Covid-19. Di Indonesia, kondisinya semakin sulit karena banyak yang tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan (protkes).

"Belum lagi provokasi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan pernyataan yang kontraproduktif tidak perang melawan virus ini," kata Irma kepada wartawan, Sabtu (24/7).

Menurut dia, tidak tepat kalau penanganan pandemi hanya dibebankan kepada pemerintah atau Presiden Joko Widodo. Memutus rantai penyebaran Covid-19 harus dengan semangat gotong royong. 

Irma berharap, tidak ada pihak yang mempolitisasi penanganan pandemi untuk kepentingan tertentu, apalagi sampai ingin merebut kekuasaan. 

"Pemerintah kerja dari kaki ke kepala, kepala ke kaki, harusnya didukung. Minimal bantu jangan biarkan konstituen diajak aksi (unjuk rasa), tapi keselamatan mereka dari Covid-19 diserahkan kepada pemerintah," ujar Irma.

Mengenai akhir-akhir ini sering terdengar di media sosial desakan agar Jokowi mundur dari jabatan Presiden, Irma yakin itu bukan aspirasi rakyat. "Ini hanya kerjaan oknum-oknum yang belum move on," katanya.

Sedangkan, politikus Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menilai, desakan Jokowi mundur hanya berisik di Twitter. Tidak ada relevansinya dengan keinginan publik sesungguhnya. 

"Yang pasti ada segelintir elite yang tidak mampu menahan syahwat untuk berkuasa di Republik ini, sehingga memanfaatkan pandemi Covid-19 sebagai jalan untuk merebutnya dengan cara inkonstitusional," ujar Inas.

Sponsored

Inas menyatakan, elite-elite di balik desakan Jokowi mundur itu tidak ada yang baru. Dia mengatakan, mereka tidak lagi tampil di depan, tapi memanfaatkan kelompok di luar partai untuk unjuk rasa.

Dia mengingatkan, siapapun agar menolak dimanfaatkan kelompok tertentu untuk menyuarakan agenda politik, apalagi di masa pandemi. Potensi penyebaran Covid-19 saat unjuk rasa sangat besar, karena ada kerumunan orang. 

"Anak muda, mahasiswa, dan pelajar Indonesia harus cerdas dan cermat. Jangan mau dikorbankan nyawanya hanya untuk kepentingan elite nasional yang gila kekuasaan dan mencari kesempatan saat bangsa dalam kesempitan," ujar Inas.

Berita Lainnya
×
tekid