sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sertifikasi pesawat N219 rampung, berlanjut ke fase produksi

Pemprov Aceh menjadi pelanggan pertama pesawat N219.

Andi Adam Faturahman
Andi Adam Faturahman Senin, 28 Des 2020 15:25 WIB
Sertifikasi pesawat N219 rampung, berlanjut ke fase produksi

Asa Indonesia untuk bisa memproduksi pesawat kini mulai menemukan titik terang menyusul rampungnya sertifikat pesawat N219 karya anak bangsa.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Gita Amperiawan menyampaikan rasa bangganya terhadap kinerja rekan-rekannya di PTDI dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) atas keberhasilannya merampungkan sertikat pesawat tersebut.

“Alhamdulillah, setelah 6 tahun dari mulai kita aplikasi, pada hari ini kita mendapatkan Type Certificate (TC) dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU). Artinya adalah bahwa kita sudah comply terhadap regulasi untuk pesawat ini siap masuk kepada fase selanjutnya yaitu, fase production series,” tuturnya dalam video conference, Senin (28/12).

Gita tak lupa memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh karena telah menjadi pelanggan pertama yang akan menggunakan pesawat N219.

“Saya mendampingi Pak Dirut waktu mendapatkan kunjungan dari Gubernur Aceh, beliau mengatakan bahwa Aceh selalu menjadi provinsi yang pertama membeli pesawat buatan negeri ini, dan ini sangat saya apresiasi,” imbuhnya.

Pesawat ini, jelas dia, juga harus mengalami satu improvment agar memenuhi terhadap operasional di Aceh sehingga perfomannya lebih baik.

"Jadi saya sangat apresiasi kepada pemerintah Aceh," sambung Gita.

Menurutnya, N219 adalah pesawat yang multipurpose, bisa difungsikan untuk kargo, misi kemanusiaan (SAR), atau fungsi lainnya. Bahkan, lanjut dia, N219 telah diberi lampu hijau oleh Tentara Nasional Indonesia, dan kemungkinan akan melakukan pembahasan lebih mendalam mengenai penggunaan N219 oleh TNI pada Januari 2021.

Sponsored

"Tentunya bersamaan dengan itu kami juga harus menyelesaikan di tahun 2024 ini untuk amphibiosnya, amphibi-amphibinya,” tutur Gita.

Berikutnya, Gita mengatakan telah mencoba membuka peluang N219 kepada pasar global. Turki, kata dia, menjadi salah satu negara yang sudah melakukan pembicaraan atau Letter Of Intent (LOI).

“Mudah-mudahan dengan N219 ini, kita bisa mengundang investor, serta mulai masuk kepada ranah peningkatan sistem produksi yang semakin melaju kepada factory,” pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid