sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Soal pandemi, Indonesia takkan 'latah' seperti negara lain

Menko Luhut menyatakan, pemerintah akan melakukan pelonggaran secara bertahap berdasarkan data sosial dan ekonomi.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Senin, 21 Feb 2022 19:57 WIB
Soal pandemi, Indonesia takkan 'latah' seperti negara lain

Pemerintah memastikan takkan melonggarkan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 dalam waktu dekat. Padahal, beberapa negara di Eropa, seperti Denmark, Prancis, dan Italia, mulai mencabut aturan wajib masker. 
Selain itu, Singapura telah memberlakukan bebas karantina Covid-19 bagi para pelancong dari beberapa rute perjalanan dari luar negeri.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, Indonesia akan melakukan pelonggaran kebijakan penanganan pandemi Covid-19 secara bertahap.

"Kita akan melakukan transisi dari pandemi ke endemi secara bertahap berdasarkan data sosial dan ekonomi," ucapnya dalam telekonferensi pers yang disiarkan via kanal YouTube Sekretariat Presiden RI, Senin (21/2).

Saat ini, terang Luhut, pemerintah bersama para pakar masih terus memerinci indikator apa saja yang bisa dijadikan patokan peralihan status dari pandemi menjadi endemi.

Beberapa indikator yang akan digunakan, seperti tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi, rasio kasus rendah berdasarkan indikator WHO, dan tingkat penularan yang rendah terjadi dalam rentang waktu panjang. "Ini masih terus disempurnakan oleh para pakar," imbuhnya.

Luhut melanjutkan, pemerintah hingga kini terus mendorong masyarakat bersedia divaksin lengkap (dua dosis). Pun para lansia diharapkan segera mendapatkan dosis pelengkap (booster).

Di sisi lain, dirinya menerangkan, sebanyak 73% dari total 2.484 kasus fatalitas karena Omicron di Indonesia adalah orang-orang yang baru sekali bahkan belum divaksin. Kemudian, 53% lansia dan 46% lainnya memiliki komorbid.

Pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta umumnya meninggal dunia setelah lima hari dirawat di rumah sakit (RS). Komorbid paling banyak adalah diabetes tipe dua.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid