sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Survei FSGI: Banyak guru di luar Jawa tolak vaksinasi Covid-19

FSGI telah melakukan survei kepada 2.406 guru tentang vaksinasi Covid-19. Hasilnya, ada guru yang menolak divaksin.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Kamis, 18 Mar 2021 08:59 WIB
Survei FSGI: Banyak guru di luar Jawa tolak vaksinasi Covid-19

Hasil survei Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyebutkan, 8,27% tenaga pendidik dari 2.406 responden di 23 provinsi se-Indonesia tak bersedia mengikuti vaksinasi Covid-19. Sebanyak 23,35% di antaranya berada di luar Pulau Jawa. 

Berdasarkan usia, terang Sekretaris Jenderal FSGI, Heru Purnomo, sebesar 10,97% berusia 30-39 tahun, disusul 20-29 tahun 10,61%, 40-49 tahun 10,51%, dan usia 50-60 tahun hanya 4,67%. Merujuk jenjang sekolah, ketidaksediaan mengikuti vaksinasi dominan berasal dari guru SMA/SMK/MA sebanyak 32,64%, sedangkan jenjang PAUD/TK 5,96%, SD/MI 5,60%, dan SMP/MTs 8,48%.

"Patut diduga bahwa ketidaksediaan sebagian guru pada jenjang SMA/SMK/MA memang karena diakibatkan belum tersosialisasi dengan baik pelaksanaan vaksinasi Covid-19," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (17/3). "Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk tahap awal diprioritaskan bagi jenjang sekolah yang lebih rendah."

Heru melanjutkan, sekitar 63,32% guru yang menolak divaksin Covid-19 karena khawatir efek sampingnya. Alasan lainnya, ragu dengan kualitas produk vaksin (41,71%), komorbid (25,13%), pemberitaan negatif di media sosial (22,11%), masih berpotensi tertular Covid-19 (12,06%), penyebaran Covid-19 di tempat tinggalnya tak mengkhawatirkan (10,55%), lebih baik ikut vaksinasi mandiri (3,02%), dan takut terinfeksi Covid-19 (0,3%).

Kemudian, sebesar 14,38% responden belum menerima sosialisasi dan tak bersedian divaksin. Hanya 1,57% ketidaksediaan mengikuti vaksinasi Covid-19 meski telah menerima sosialisasi.

Sementara itu, 91,73% responden menyatakan bersedia divaksin. Sebanyak 79,43% memutuskan demikian karena ingin memiliki kekebalan tubuh, 63,62% agar pembelajaran tatap muka aman, 37,56% penyebaran Covid-19 masih mengkhawatirkan, 28,55% tidak tahu kapan pandemi berakhir, 17,58% yakin produk vaksinnya, 4,89% takut disanksi, dan 0,63% dipaksa atasan.

Hasil survei juga menyebutkan, sebanyak 94,85% dari 2.406 responden mengerti vaksinasi Covid-19 bagi guru pada tahap kedua. Informasi tersebut diketahuinya dari berbagai sumber, yakni 58,72% responden tahu dari pengumuman sekolah, media daring (online) 49,82%, media sosial 45,71%, TV/radio 43,34%, media cetak 20,16%. 

Riset tersebut melibatkan tenaga pendidik dari berbagai jenjang, perinciannya PAUD/TK 6,28%,  SD/MI 50,5%, SMP/MTs 37,2%, dan SMA/SMK/MA 5,99%. Adapun detail berdasarkan usia, yakni 17,62% berumur 20-29 tahun, 22,69% berusia 30-39 tahun, dan 20,57% berumur 40-49 tahun.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid