sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tertinggi selama 20 tahun, terjadi 26 kali gempa merusak di 2021

Di tahun 2021 terjadi sebanyak 26 kejadian gempa bumi di Indonesia.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Rabu, 05 Jan 2022 12:47 WIB
Tertinggi selama 20 tahun, terjadi 26 kali gempa merusak di 2021

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat di tahun 2021 terjadi sebanyak 26 kejadian gempa bumi di Indonesia. Kejadian gempa bumi merusak ini menjadi yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM Supartoyo mengatakan gempa bumi merusak artinya mengakibatkan korban jiwa, kerusakan bangunan, lingkungan, hingga harta benda.

Dia menjelaskan kejadian gempa bumi merusak tahun 2021 diawali dengan gempa bumi di Morowali, Sulawesi Tengah pada 4 Januari 2021 dan diakhiri dengan kejadian gempa bumi Maluku Barat Daya, Maluku pada 30 Desember 2021. 

Kejadian gempa bumi merusak ini mengakibatkan korban jiwa sebanyak 119 orang dan dan 6.803 orang luka-luka.

"Selama tahun 2021 kejadian gempa bumi yang mengakibatkan dampak besar adalah gempa bumi Mamuju tanggal 15 Januari 2021 dengan magnitudo (M 6,2) pada kedalaman 10 km (kilometer)," paparnya dalam keterangan resminya dikutip Rabu (5/01).

Gempa bumi ini mengakibatkan 105 meninggal, 6.489 orang luka-luka dan kantor Gubernur Sulawesi Barat mengalami rusak berat. Selain itu terjadi gerakan tanah cukup masif yang menutup jalur trans Sulawesi di daerah Tapalang, retakan tanah dan likuefaksi.

Lebih lanjut dia mengatakan, di sepanjang tahun 2021 ada satu kejadian gempa bumi merusak yang memicu terjadinya tsunami, yakni gempa bumi Teluk Taluti, Kabupaten Maluku Tengah pada 16 Juni 2021.

"Tsunami dipicu oleh gerakan tanah akibat guncangan gempa bumi dengan magnitudo (M 6,1) pada kedalaman 10 km. Tsunami teramati di Pelabuhan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah dengan tinggi rendaman (flow depth) sekitar 1 meter," lanjutnya.

Kemudian terjadi juga gempa bumi swarm (swarm earthquake) pada 23 Oktober hingga awal bulan November 2021. Mengakibatkan kerusakan bangunan di daerah Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kejadian gempa bumi swarm ini diakibatkan oleh sesar aktif berarah utara-selatan. Sesar aktif ini sebelumnya belum teridentifikasi.

Kejadian gempa bumi merusak tahun 2021 sebagian besar bersumber dari sesar aktif, dan beberapa yang bersumber dari zona penunjaman.

Sponsored

Dari kejadian-kejadian gempa bumi merusak di tahun 2021, menurutnya, ada beberapa kejadian gempa bumi yang sumbernya belum teridentifikasi sebelumnya. Oleh karena itu dia mengingatkan agar kegiatan penyelidikan gempa bumi terus dilakukan untuk mengetahui karakteristik sumber gempa bumi yang belum teridentifikasi.

"Karakteristik sumber-sumber gempa bumi tersebut harus diidentifikasi sebagai masukan untuk melakukan pemutakhiran Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gempa Bumi. Peta KRB Gempa Bumi berguna untuk mendukung kegiatan mitigasi gempa bumi dan masukan pada revisi penataan ruang," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid