sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Vaksinasi Covid-19 dalam setahun, Wamenkes: Sangat berat

"Karena (untuk) mencapai 1 tahun ini artinya (perlu) 1 juta suntikan per hari,” ucapnya.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Selasa, 09 Mar 2021 15:18 WIB
Vaksinasi Covid-19 dalam setahun, Wamenkes: Sangat berat

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengakui, program vaksinasi Covid-19 tuntas dalam setahun, sebagaimana diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sulit dicapai. Alasannya, perlu melakukan 1 juta suntikan setiap harinya untuk merealisasikan target tersebut.

"Memang sangat berat untuk mencapai 1 tahun karena mencapai 1 tahun ini artinya 1 juta suntikan per hari,” ucapnya dalam keterangan pers virtual, Selasa (9/3).

Hingga kini, terangnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hanya dapat melakukan 200.000 suntikan per hari. Namun, terus mengupayakan meningkatkannya menjadi 500.000 suntikan per hari. 

Untuk mewujudkannya, menurut Dante, perlu dilakukan vaksinasi massal yang menggandeng berbagai pihak-pihak terkait (stakeholder). Kemudian, mendorong puskesmas melakukan vaksinasi sebanyak 200.000 suntikan selama Maret 2021.

Dirinya melanjutkan, kecepatan vaksinasi Covid-19 juga tergantung dari ketersediaan vaksin. Hingga kini, baru dua merek vaksin Covid-19 yang telah digunakan, Sinovac dan AstraZeneca.

"Tadi malam, datang AstraZeneca yang baru, kemudian beberapa waktu ini kita akan mendapatkan produksi dari Bio Farma yang sudah membuat vaksin sekitar 7,5 juta sampai akhir bulan ini,” tutur Dante.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, sebelumnya menyebut, program vaksinasi Covid-19 akan dilaksanakan dalam dua semester. Enam bulan pertama (Januari-Juni) ditargetkan menyuntik 45 juta orang dengan kebutuhan 90 juta dosis.

Sementer II (Juli-Desember), program vaksinasi Covid-19 harus dapat menyuntikan 280 juta dosis kepada 140 juta orang calon penerima. Jumlah tersebut sekitar 3 kali lebih banyak dari periode sebelumnya. "Untuk itu, kita perlu latihan sekarang ini karena memang vaksinnya sedikit," kata Budi, Kamis (4/3).

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid