sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wapres beri sinyal naikkan anggaran riset dan pendidikan Indonesia

Wapres Ma'ruf Amin mengakui anggaran riset dan inovasi di Indonesia sangat minim.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 22 Apr 2022 10:52 WIB
Wapres beri sinyal naikkan anggaran riset dan pendidikan Indonesia

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, anggaran riset dan inovasi atau pengembangan di Indonesia sangat minim. Menurut dia, menurunnya peringkat Indonesia di inovasi global 2021 menjadi pesan penting untuk menaikan anggaran riset dan menambah jumlah periset.

Hal itu diungkap Wapres Amin dalam sambutannya di acara peresmian fasilitas riset pangan milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), secara daring, Jumat (22/4).

"Dalam rangking inovasi global 2021, Indonesia berada di urutan ke-14 di Asia Tenggara dan Asia Timur, dan ke-87 di dunia. Turun dua peringkat dari 2020. Turunnya peringkat inovasi Indonesia di tingkat global mengabarkan pesan bahwa kita harus mengambil tindakan untuk memperbaiki aspek ini," ujar Amin.

Menurut Wapres, negara yang paling kompetitif di dunia adalah negara yang berinvestasi pada riset dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi. Sehingga, kata dia, tidak mengherankan bila porsi dari pendapatan domestik bruto (PDB) yang dialokasikan untuk riset dan menambah jumlah peneliti secara global kian meningkat. 

Mengutip laporan Badan Statistik Unesco, lanjut dia, pengeluaran global untuk riset dan pengembangan mencapai US$1,7  triliun atau angka tertinggi dalam sejarah. Saat ini, anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk riset dan pengembangan bahkan belum mencapai 1% dari PDB. 

"Sebagai perbandingan, Korea Selatan, salah satu negara yg memimpin di bidang inovasi, mengeluarkan 4,1% dari PDB untuk riset dan pengembang. Jika Korea Selatan memiliki sekitar 6.800 peneliti per 1 juta penduduk, kita baru hanya memiliki 89 peneliti per 1 juta penduduk," beber mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Ma'ruf Amin menegaskan, riset dan pengembangan adalah urat nadi yang menentukan kelanjutan usaha. Sebab akan membantu menciptakan produk dan layanan sesuai perkembangan kebutuhan masyarakat maupun metode atau proses baru yang yang lebih efisien. 

"Riset dan inovasilah yang mendasari pertumbuhan dunia usaha dan juga menciptakan lapangan kerja yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi negara," katanya.

Sponsored

Menyadari kecilnya angggaran riset dan jumlah peneliti per 1 juta penduduk di Indonesia, kata Amin, hal ini memberi pesan bahwa pemerintah harus segera memperbaikinya. Baik dari segi anggaran maupun infrastruktur dan fasilitas riset dan inovasi.

"Anggaran untuk pendidikan dan riset harus ditambah. Kuantitas dan kualitas peneliti harus dinaikan serta infrastruktur dan fasilitas riset juga harus ditingkatkan," tegas dia.

Dia berharap, kehadiran fasilitas riset halal dan laboratorium bertaraf internasional milik BRIN ini memberikan harapan. Bahwa BRIN bersama pemangku kepentingan lainnya akan terus memajukan riset dan inovasi di Indonesia.

Selain itu, tambah dia, yang tidak kalah penting ialah bagaimana memastikan kemanfaatan dan kesesuaian hasil riset dengan kebutuhan Industri. Dengan demikian, riset yang dihasilkan dapat menjawab kebutuhan industri sekaligus dapat dikembangkan dalam skala industri.

"Negara-negara maju umumnya telah menjalankan kolaborasi riset dengan dunia usaha, mulai dari pembiayaan riset hingga pemanfaatan hasil riset. Di bawah naungan BRIN, saya harapkan bentuk kolaborasi riset dengan berbagai mitra akan semakin terarah dan membuahkan hasil," pungkas Wapres Ma'ruf Amin.

Berita Lainnya
×
tekid