WHO soroti rendahnya cakupan vaksinasi lansia di Indonesia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti rendahnya cakupan vaksinasi Covid-19 terhadap kelompok lanjut usia (lansia) di Indonesia. Pangkalnya, lebih dari 60% populasi berusia 60 tahun ke atas di 30 provinsi di Tanah Air belum divaksin.

Bahkan, mengutip Anadolu Agency, cakupan vaksinasi terhadap lansia di 10 provinsi di antaranya masih di bawah 10%. Perinciannya, Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

"Upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan kesadaran akan manfaat vaksinasi Covid-19 pada populasi lansia dan berisiko tinggi penting untuk mengurangi angka kematian," tulis WHO dalam laporan perkembangan situasi Indonesia, Jumat (27/8).

WHO juga mengamati penurunan tren penyuntikan vaksin setiap minggunya di sebagian provinsi di Indonesia, khususnya terhadap lansia.

Sementara itu, merujuk data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), baru 24% lansia di Indonesia yang telah mendapatkan satu dosis vaksin dari target sebanyak 21,5 juta orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 17% atau setara dengan 3,65 juta diantaranya telah menerima dosis lengkap.

Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi, menyatakan, lansia tetap merupakan prioritas penerima vaksin mengingat termasuk kelompok rentan fatalitas jika terinfeksi.

Mengenai rendahnya cakupan vaksinasi terhadap lansia, menurutnya, karena terkendala akses ke lokasi penyuntikkan dan minimnya informasi yang diterima. Namun, dia mengklaim, pemerintah terus berupaya menjangkau lebih banyak lansia.

“Kami tetap akan melakukan vaksinasi lansia (secara) door-to-door dan meminta setiap kepala kampung agar mendorong lansia di wilayahnya segera divaksinasi,” katanya.

Indonesia menargetkan 208,26 juta orang dari total 270 juta penduduknya untuk divaksinasi demi mencapai kekebalan komunitas (herd immunity). Baru sekitar 16% di antaranya yang telah divaksin secara lengkap hingga Kamis (26/8) dengan cakupan terbanyak di Jakarta, Bali, dan Kepulauan Riau; sedangkan mayoritas provinsi lainnya di bawah 25% dari penduduknya. (Anadolu Agency)