FIFA meluncurkan lambang dan maskot Piala Dunia U-17, Jumat (1/9). Identitas yang dipakai adalah Badak Cula Cahaya (Bacuya), yang sempat disodorkan Indonensia untuk Piala Dunia U-20 tetapi batal lantaran gagal menjadi tuan rumah.
Badak bercula mengacu pada hewan asli Indonesia. Digunakannya Bacuya diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat agar menyaksikan langsung kompetisi Piala Dunia U-17 di stadion.
Filosofi Bacuya adalah badak jawa muda yang pemalu dan pendiam. Namun, rasa penasaran memaksanya berlari dengan tabah ke lapangan seperti ingin mencari sesuatu.
Nuansa rumput hijau yang menjadi latar memotivasinya hingga menemukan sepak bola. Tiba-tiba sesuatu yang luar biasa terjadi. Tanduknya menyala dengan warna-warna baru. Momen inilah yang mengubah Bacuya.
Bacuya merupakan pembela. Ia memperjuangkan hak anak muda untuk bersenang-senang dan berekspresi. Ia adalah penjaga talenta muda dan mercusuar demi masa depan sepak bola.
Indonesia otomatis mendapatkan slot berlaga pada putaran final Piala Dunia U-17 karena berstatus sebagai tuan rumah. Garuda muda masuk grup A dan calon lawan bakal diumumkan dalam undian di Swiss, 15 September 2023.
Piala Dunia U-17 bakal diikuti 24 negara. Selain Indonesia, negara-negara yang akan berpatisipasi adalah Iran, Jepang, Korea Selatan, Uzbekistan, Burkina Faso, Mali, Maroko, Senegal, Kanada, Meksiko, Panama, Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Ekuador, Venezuela, Kaledonia Baru, Selandia Baru, Inggris, Prancis, Jerman, Polandia, dan Spanyol.