sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pra-Piala Dunia 2026 Grup F : Indonesia di antara Kepala Irak dan sikut Vietnam

Persaingan Indonesia versus Vietnam melulu tertuju pada faktor nonteknis.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Rabu, 18 Okt 2023 18:16 WIB
Pra-Piala Dunia 2026 Grup F :  Indonesia di antara Kepala Irak dan sikut Vietnam

Tim nasional Indonesia telah memastikan langkah ke depan. Maju ke ronde kedua zona AFC Pra-Piala Dunia 2026. Berkat kemenangan agregat 12-0 atas Brunei Darussalam. Semua ini awal yang lumayan.

Ronde kedua AFC sekaligus pintu gerbang utama menuju tiket perdana ke Piala Dunia 2026. Syaratnya posisi minimal runner-up grup akan menyegel satu tempat ke ronde ketiga. Di mana 18 tim nanti dibagi lagi ke dalam tiga grup dengan enam peserta klasemen.

Enam jatah Asia lolos langsung sudah tersedia bagi masing-masing juara dan runner grup di ronde ketiga. Artinya, satu tim terdepan Asia paling sedikit bermain 16 laga untuk menggapai putaran final gelaran di Amerika Serikat-Meksiko-Kanada 2026 mendatang.

PSSI senior bergabung dengan Irak, Vietnam, dan Filipina di Grup F ronde kedua. Sandy Walsh dkk akan berkompetisi penuh selama tujuh bulan. Mereka melakoni enam laga kandang-tandang dimulai 16 November 2023 sampai 11 Juni 2024. Bagaimana peta lawan-lawan yang dihadapi skuad Shin Tae-yong?

Kepala Irak

Irak terutama mengandalkan serangan berupa umpan-umpan silang dari pergerakan sayap. Bola-bola crossing mengincar sundulan kepala striker Aymen Hussein setinggi 1,88 meter. Pelapisnya, Mohanad Ali 1,83 meter. Keduanya tinggi besar kekar, suka bermain keras, agresif dengan manuver fisik.

Bila bola muntah di sekitar area kotak penalti, bahaya susulan biasa muncul dari reaksi cepat gelandang serang Bashar Resan. Gerakannya liar, ditunjang tubuh ramping mungil, lincah menyelinap di antara para bek lawan yang lengah.

Komando mereka dipegang bek berpengalaman Ali Adnan. Semula Adnan bermain sebagai bek sayap, kini dia berfungsi menjadi bek tengah. Sepakan kidalnya akurat berpeluru tajam.

Sponsored

Poros permainan Aymen-Bashar-Adnan merupakan tulang punggung kekuatan Irak. Dua kartu As lain mereka, Ali Al Hamadi dan Zidane Iqbal. Penyerang tengah Al Hamadi memperkuat AFC Wimbledon, masih belia, baru 21 tahun. Sementara Iqbal, bekas bintang muda Manchester United, sekarang pesaing Ivar Jenner di FC Utrecht Belanda.

Singa Mesopotamia juga terkenal jago kandang. Pelatih Jesús Casas merumuskan taktiknya dengan nuansa tiki taka khas Spanyol. Persiapan Irak menghadapi Pra-Piala Dunia 2026 termasuk menjuarai turnamen King's Cup 2023 di Thailand, awal September lalu. Mereka cukup serius mematangkan penampilan.

"Kami hanya main untuk menang. Jika saya tak ingin menang saya akan diam di rumah saja," kata Casas sebelum turnamen.

Jaring Filipina

Filipina relatif lebih mudah diatasi Indonesia. Tim terlemah di Grup F ini dihuni mayoritas pemain naturalisasi. Mereka juga bukan menempati lapisan teratas di Asia Tenggara.

Namun, Azkals tetap berpotensi membuat kejutan kecil. Alasannya, sejumlah pilar kunci mereka sudah kenal dan hapal dengan kualitas sebagian penggawa Indonesia. Mereka membela berbagai klub Liga 1.

Kiper Arema Julian Schwarzer, bek PSM Makassar Kike Linares dan Persib Bandung Daisuke Sato, gelandang Barito Putera Mike Ott, serta striker RANS Nusantara Kenshiro Daniels. Kelima pemain tersebut patut diperhitungkan akan menebar ancaman.

Sikut Vietnam

Brutalitas Vietnam sudah menghororkan mental pemain Indonesia segala level di ajang Piala AFF sejak mereka dibesut Park Hang-seo. Ketakutan jelas membayangi Rizky Ridho cs setiap bertemu lawan tim Golden Stars. Ciut nyali skuad PSSI terbukti dari hasil laga yang lebih banyak terkalahkan.

Park Hang-seo sudah pergi. Mainan Vietnam rada kurang kasar di tangan pelatih asal Prancis yang baru. Akibatnya, seperti kehilangan ciri khas, jeblok dalam kondisi negatif bagi mereka sendiri.

Tapi tidak ada jaminan VAR digunakan di lapangan pertandingan ronde kedua zona AFC Pra-Piala Dunia 2026. Semua keputusan tetap bertumpu tiupan peluit wasit belaka. Perilaku tidak sportif Vietnam kemungkinan bisa berulang. Provokasi mereka di dalam lapangan di tengah pertandingan biasanya tidak tahu malu.

Persaingan Indonesia versus Vietnam melulu tertuju pada faktor nonteknis. Keberanian Elkan Baggott dan Marc Klok mengarahkan dan memimpin rekan-rekan sepermainannya akan banyak menentukan skor akhir. Saling jegal, adu tekel, sikut dibalas sikut bila perlu, agar tidak jatuh mental demi membela ikon suci Garuda. Jika terjadi situasi tak terelakkan lagi, biarlah kepala pemain Irak saja yang disikut oleh kelompok Negeri Nguyen itu.

Berita Lainnya
×
tekid