sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BPN pilih lokasi posko kemenangan di depan rumah Jokowi

PDIP tidak mempermasalahkan pemindahan posko kemenangan Prabowo-Sandi.

Robi Ardianto
Robi Ardianto Jumat, 11 Jan 2019 19:27 WIB
BPN pilih lokasi posko kemenangan di depan rumah Jokowi

Modal suara Sudirman Said kala mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng), menjadi salah satu penggerak tim Prabowo Sandiaga memindahkan markasnya ke Jateng. Apalagi, markas Badan Pemenangan Nasional (BPN) di Jateng terletak persis di depan rumah Joko Widodo di Jalan Letjen Suprapto No. 53A Sumber, Solo.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristianto mengimbau kadernya agar tidak terprovokasi. Kata Hasto, partainya saat ini sedang coba diprovokasi, salah satu caranya yaitu dengan membuat kantor pemenangan yang berdekatan dengan dengan kediaman Capres 01.

"Meskipun, di depan kantor tim kampanye Pak Jokowi-Ma'ruf didirikan kantor-kantor pemenangan dari Paslon 02. PDIP harus bisa menampilkan kontestasi gagasan yang menarik buat rakyat," kata Hasto pada Jumat (11/1). 

Ia juga menegaskan sekalipun ada posko kemenangan pasangan calon nomor urut 02 tapi tidak menjadi masalah bagi tim Jokowi-KH.Ma'ruf Amin. Hasto menilai hasil sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan calon nomor urut 01 tidak tergoyahkan di posisi atas. 

Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Bambang Wuryanto tidak ambil pusing dengan kehadiran posko Prabowo-Sandi yang berada dekat kediaman Jokowi. Bagi Bambang masyarakat Solo menjaga kerukunan karena telah menjadi budaya. Meskipun berbeda pilihan, silaturahim tetap terus dijalin.

"Itulah, mengapa Pak Jokowi demikian akrab dengan Pak Prabowo. Karena, Pak Jokowi itu kulturnya Solo," katanya.

Menurutnya, orang Solo  tidak menyukai keributan, marah-marah. Justru, dia khawatir jika ada orang Solo yang senang berkelahi. Sebab, dia bukan orang Solo asli.

"Orang Solo itu senjatanya bukan pedang tapi keris, tempatnya di belakang sini. Itu lebih pada bagaimana mengalahkan orang Solo dengan budaya dengan kekerasan," katanya.
 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid