sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bumi Majapahit kembali ke tangan PKB 

Narasi perubahan Anies-Muhaimin dinilai laku di provinsi paling timur Jawa itu. 

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Rabu, 28 Feb 2024 11:59 WIB
Bumi Majapahit kembali ke tangan PKB 

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berpotensi mendapat kursi terbanyak di DPRD Jawa Timur. Berdasarkan hasil rekapitulasi suara sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI) pada Selasa (27/2), PKB kemungkinan akan mendapat 27 kursi DPRD Jatim dari total 120 kursi yang tersedia. Hingga kini, PKB masih unggul sekitar 600 ribu suara dibandingkan Gerindra. 

PKB berada di urutan pertama dengan raihan 2,549 juta suara (20,4%), diekor Gerindra dengan 2,068 juta suara (16,6%) dan PDI-Perjuangan yang mengantongi 2,006 juta suara (16,1%). Di papan tengah, ada Golkar dengan raupan 1,331 juta suara (10,7%) dan Partai Demokrat dengan raihan 1,031 juta suara (8,2%). Partai-partai lainnya hanya meraih suara kurang dari 1 juta. 

Dengan total suara masuk sekitar 72,8% dari 87.854 tempat pemungutan suara (TPS), keunggulan PKB sepertinya tak mungkin dikejar Gerindra. Artinya, PKB bakal kembali menguasai DPRD Jatim. Sejak 1999, PKB hanya dua kali gagal menguasai DPRD Jatim, yakni pada 2009 dan 2019. Pada Pileg 2019, PDI-P jadi pemenang dengan raihan sekitar 4,3 juta suara atau 27 kursi anggota DPRD. 

Analis politik dari Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo menyebut ada dua faktor yang membuat PKB kembali berjaya di provinsi berjuluk Bumi Majapahit itu. Pertama, kinerja mesin politik PKB dalam menggalang simpati publik. 

"Sejak awal mesin PKB cukup solid dan melakukan kerja keras sampai pengurus paling bawah. Kedua, ditambah faktor Cak Imin (Ketum PKB Muhaimin Iskandar) yang maju menjadi kandidat cawapres," kata Suko kepada Alinea.id, Rabu (28/2).

Di Pilpres 2024, Muhaimin adalah pendamping Anies Baswedan. Pasangan Anies-Muhaimin, berbasis rekapitulasi KPU sejauh ini, mengantongi 3,36 juta suara (15,7%). Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendominasi dengan raupan 14,213 juta suara (66,4%), diekor pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 3,824 juta suara (17,9%).

Berbeda dengan kandidat lainnya di Pilpres 2024, menurut Suko, Cak Imin sudah lebih awal aktif memanaskan mesin politik PKB di Jatim. Cak Imin bahkan sudah menggelar sejumlah safari politik bahkan sebelum berkoalisi dengan Gerindra. 

"Keaktifan itu adalah serangkaian kegiatan politik, seperti konsolidasi, canvasing, komunikasi politik, marketing politik secara intensif dan sangat rapat frekuensinya. Pada intinya, PKB bekerja keras dalam pemilu tahun 2024 ini," kata Suko.

Sponsored

Sebelum bergabung dengan Koalisi Perubahan, PKB sempat berkoalisi dengan Gerindra untuk mengusung Prabowo. Namun, setelah memastikan mendapat tiket cawapres pendamping Anies pada September 2023, PKB hengkang dari koalisi Prabowo. 

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro sepakat efek ekor jas dari Cak Imin turut mendongkrak perolehan suara PKB di Jatim. Selain itu, menurut Agung, PKB juga punya menurunkan caleg-caleg yang berkualitas di Pileg Jatim. 

"Secara institusional, strategi menempatan caleg-caleg berkualitas secara merata di semua dapil turut membantu meningkatkan suara partai. Karena mereka ujung tombak partai dalam meraih suara pemilih," kata Agus kepada Alinea.id, Rabu (28/2).

Lebih jauh, Agung berpendapat narasi perubahan yang diusung Anies-Muhaimin lebih laku ketimbang narasi perbaikan atau unggul-cepat yang diusung Ganjar-Mahfud. Walhasil, figur Ganjar tidak maksimal mengerek suara PDI-P. "PDI-P juga tidak menempatkan caleg-caleg berkualitasnya secara merata," ucap Agung.

Jika keunggulan PKB bertahan hingga akhir, Agung menilai Pilgub Jatim yang rencananya digelar pada November 2024 bakal berlangsung sengit. Menurut dia, eks Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang kemungkinan kembali maju bakal berseberangan dengan poros yang dibangun PKB. 

"PKB akan menjadi poros utama sebagaimana pilkada sebelumnya dengan penantangnya Khofifah. Tinggal bagaimana PKB melibatkan satu atau dua partai untuk berkoalisi. PKB akan berseberangan dengan Khofifah. Kemungkinannya besar karena Khofifah juga sudah cukup mengantongi rekomendasi dari Koalisi Indonesia Maju (KIM)," kata Agung. 

Di menit-menit akhir Pilpres 2024, tepatnya pada 10 Januari 2024, Khofifah mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran. Sebelumnya, dukungan Khofifah juga diperebutkan pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. 

Cak Imin sempat menyindir keputusan Khofifah mendukung Prabowo-Gibran. Menurut dia, warga NU yang tak mendukung pasangan Anies-Muhaimin diragukan ke-NU-annya. Khofifah membalas dengan menyebut Cak Imin yang justru diragukan tingkat NU-nya. 

Khofifah diperebutkan lantaran punya elektabilitas tinggi dan pengaruh besar di Jatim. Selain berstatus sebagai eks Gubernur Jatim, ia juga menjabat sebagai Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Jatim telah lama dikenal sebagai lumbung suara NU.

 

Berita Lainnya
×
tekid