sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Caleg akui gunakan politik identitas saat kampanye

Politik identitas menjadi daya tarik sendiri dalam politik menjelang pemilihan umum.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Rabu, 30 Jan 2019 11:34 WIB
Caleg akui gunakan politik identitas saat kampanye

Mendekati waktu pemilihan umum, para calon legistatif mengakui menggunakan politik identitas sebagai salah satu strategi kampanyenya. Bagi para politikus, pendekatan dengan cara agama dan menggunakan isu suku dan golongan paling ampuh digunakan menarik pemilih. 

Sekjen Partai PAN Eddy Soeparno mengakui sangat terbantu dengan adanya Front Pembela Islam (FPI), apabila sedang melakukan kerja kampanye ke daerah pemilihannya (dapil) di Jawa Barat III yaitu Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor.

"Politik identitas, saat ini membuat pemilih berkumpul. Saya lihat ormas islam per hari ini paling cepat pergerakannya adalah FPI. Di dapil, saya terbantu oleh FPI setiap saya turun tidak pernah satu sen keluar, karena mereka benar-benar bekerja. Jadi dalam mendapatkan suara yang lebih besar sangat kental politik identitasnya," papar Eddy di Pusat Media Prabowo-Sandi pada Selasa (29/1).

Menurut Edy, saat ini pemilih masih memiliki kecenderungan terhadap politik identitas masih cukup tinggi. Berkaca dari masih dipegangnya hasil Ijtima Ulama oleh para sebagian kelompok pemilih. Jadi, kata Edy yang memilih seperti Ijtima Ulama memiliki ceruk pemilih. 

Sponsored

Politisi PKS Ledia Hanifah setuju untuk memanfaatkan politik identitas dalam berkampanye. Toh, kata Ledia politik identitas bukanlah suatu hal yang dilarang apalagi politik identitas tidak bisa dihilangkan di masyarakat yang beragam.

"Seringkali didengar kalau koalisi Prabowo sering menggunakan isu politik identitas. Padahal politik identitas bukanlah hal yang ditolak karena kita masyarakat yang beragam,"paparnya.

Bahkan katanya politik identitas telah menjadi daya tarik sendiri dalam politik menjelang pemilihan umum. Ledia menyebut kalau lawan politiknya juga turut memainkan politik identitas.
 

Berita Lainnya
×
tekid