sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Fadli Zon prediksi Prabowo bakal menang dengan raihan suara 63%

Fadli menilai lembaga-lembaga survei yang memenangkan Jokowi hanya alat propaganda.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Selasa, 09 Apr 2019 07:00 WIB
Fadli Zon prediksi Prabowo bakal menang dengan raihan suara 63%

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, memprediksi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bakal menang dalam Pilpres 2019 dengan meraih suara paling banyak 63%. Fadli Zon sangat percaya diri mengatakan demikian setelah melihat hasil survei internalnya.

Menurutnya, hasil survei internal yang dilakukan pihaknya sudah terukur. Juga demikian dengan hasil survei  Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) yang menunjukkan Prabowo-Sandiaga unggul. Dalam surveinya, Puskaptis menyatakan elektabilitas Prabowo-Sandi disebutkan sebesar 47,59%, unggul tipis dari elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 45,37%.

Penelitian dilakukan pada 26 Maret sampai 2 April 2019 dengan jumlah responden 2.100 orang dan metode yang dilakukan adalah random sampling dengan margin of error +/- 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

“Dalam survei kami, Pak Prabowo sudah menang. Prediksi saya sekitar 59% sampai 63%, dan itu saya kira terukur. Sekali lagi, saya sampaikan survei-survei ini bagi kami adalah indikator,” kata Fadli Zon yang juga Wakil Ketua DPR RI tersebut.

Dengan keunggulan ini, kata Fadli Zon, sudah menunjukkan bahwa Prabowo-Sandi lebih unggul dari pada pasangan capres Joko Widodo dan cawapres KH Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019. Adapun yang terpenting sekarang ini, kata dia, bagaimana menjaga agar suara rakyat dalam pemilihan umum betul-betul bisa terjaga dan tidak dicurangi.

Menanggapi hasil survei Puskaptis yang dianggap bermasalah karena berbeda dengan kebanyakan hasil survei lembaga lainnya, Fadli menganggap hal itu biasa saja. Pasalnya, kata dia, banyak lembaga survei hasilnya juga pernah bermasalah.

"Termasuk survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Syaiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Charta Politika. Mereka membuat survei, tetapi hasilnya jauh sekali dari kenyataan," ujar Fadli Zon.

Ia mencontohkan, hasil survei lembaga-lembaga tersebut salah jika merujuk pada pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Sponsored

"Artinya, survei tidak bisa lagi memotret keadaan yang sesungguhnya, dan deviasinya terlalu jauh," katanya.

Fadli menilai lembaga-lembaga survei tersebut tak bekerja profesional. Mereka sebenarnya hanya menjadi tim kampanye yang menjadikan survei tersebut sebagai alat propaganda atau alat kampanye. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid