sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indef: Bank BUMN bisa dorong unicorn di Indonesia

Untuk memajukan bisnis unicorn di Indonesia, pemerintah harus mengalokasikan kredit Bank BUMN dan memperbaiki infrastruktur internet.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Senin, 18 Feb 2019 00:58 WIB
Indef: Bank BUMN bisa dorong unicorn di Indonesia

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira memandang, untuk memajukan bisnis unicorn di Indonesia, pemerintah bisa menunjuk bank-bank himpunan bank milik negara (Himbara) untuk mengalokasikan kredit dan memperbaiki infrastruktur internet secara menyeluruh.

"Solusinya untuk dorong unicorn adalah alokasi kredit Bank BUMN untuk start-up digital. Misalnya, wajib 10% total kredit Bank BUMN untuk start-up. Ini untuk mengurangi dominasi modal asing di start-up," kata Bhima kepada Alinea.id, Minggu (17/2). 

Lebih lanjut, Bhima mengatakan, start-up unicorn memang mengandalkan modal asing dalam jumlah yang cukup dominan untuk menjalankan bisnisnya. 

"Ketika masuk modal asing, kedaulatan data dan produk yang ada di start-up menjadi tergadaikan. Padahal data merupakan privasi, sekaligus sumber daya paling penting di era ekonomi digital," imbuh Bhima. 

Kata Bhima, data ini yang rentan untuk disalahgunakan, sehingga profit yang paling besar dinikmati oleh investor-investor asing itu. 

Hal ini seiring akuisisi saham investor asal China, khususnya Alibaba dan Tencent di startup lokal. Berdasarkan data Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), sekitar 93% produk yang dijual melalui e-commerce adalah produk impor. 

Dengan demikian, e-commerce yang harusnya bisa mendorong UMKM berkembang, keuntungannya justru ke luar ke negara asal penyuntik dana itu. 

Seperti diketahui, dalam sesi tanya jawab dalam debat capres kedua malam ini, calon petahana Joko Widodo (Jokowi) menanyakan kepada calon nomor urut 02, Prabowo Subianto mengenai stateginya untuk membangun perkembangan Unicorn di Indonesia. 

Sponsored

Prabowo, justru menanyakan terlebih dahulu kepada Jokowi apa yang dimaksud dengan bisnis start-up unicorn, "Yang Bapak maksud unicorn, unicorn, maksudnya yang apa itu, yang online-online itu?" ujarnya. 

Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan, Prabowo akan mendukung segala upaya, untuk memperlancar dan memudahkan yang selama ini dirasa sulit oleh para pembisnis strat-up yang ada di Indonesia. 

"Kita tahu derap kecepatan dinamika perkembangan internet IT, telekomunikasi sangat pesat. Mereka lagi giat-giatnya, lagi pesat-pesatnya berkembang, jadi saya akan dukung segala upaya untuk memperlancar," ungkapnya. 

Sementara itu, calon presiden nomor urut 01, Jokowi optimistis bisa menambah unicorn baru di Indonesia. Pasalnya saat ini, dari tujuh unicorn terbesar di Asia, empat di antaranya berasal dari Indonesia. 

Oleh karena itu, Jokowi telah menyiapkan program 1.000 start-up baru untuk mendukung pertumbuhan unicorn baru di Indonesia. "Kami telah menyiapkan program, seribu startup baru yang kita link-kan dengan inkubator-inkubator di global. Agar mereka memiliki akses untuk inovasi mereka bisa dikembangkan di negara-negara lain,” kata Jokowi.

Oleh karena itu, kata Bhima, selain adanya komitmen dari negara untuk menyalurkan kredit dari BUMN, pemerintah juga sebaiknya membangun infrastruktur yang lebih memadai agar pertumbuhan ekonomi bisa didorong oleh ekonomi digital dari unicorn-unicorn ini. 

"Pemerintah juga perlu mendorong akses dan kecepatan internet hingga pedesaan. Indonesia menduduki peringkat ketiga paling buncit dari total 45 negara untuk rata-rata kecepatan internet, yakni 15,5 Mbps dari 54,5 Mbps (berdasarkan We are social pada 2019)," ujar Bhima. 

Untuk diketahui, istilah unicorn merupakan sebutan bagi start-up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas US$ 1 miliar atau setara Rp14,1 triliun (kurs Rp 14.100 per dollar AS).

Berita Lainnya
×
tekid