sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kampanye door to door yang masih populer saat pemilu

Strategi door to door bermanfaat bagi partai politik untuk mempromosikan calon legistatif dan presiden mereka, sebelum kampanye datang.

Mona Tobing Robi Ardianto
Mona TobingRobi Ardianto Jumat, 07 Des 2018 18:04 WIB
Kampanye door to door yang masih populer saat pemilu

Door knocking dipilih partai politik pengusung capres dan cawapres untuk bertemu pemilih dalam kampanye pemilihan. Strategi ini terbukti bermanfaat bagi partai politik untuk mempromosikan calon legistatif dan presiden mereka, sebelum masa kampanye. 

Strategi ini memang diyakini paling ideal untuk menggaet suara. Sebab, cara kampanye door to door menggerakkan capres, cawapres atau calon legistatif (caleg) untuk lebih berkontribusi dengan melibatkan diri pada masalah lokal, organisasi komunitas dan pemimpin opini lokal. 

Nah, dari sejumlah strategi yang dilakukan capres dan cawapres tersebut, pengamat politik Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah Putra mengatakan, pasangan calon (paslon) nomor urut 01 lebih efektif dalam menyampaikan pesan. 

"Efektif karena dibebankan kepada calon legistatif atau caleg pendukung, mulai tingkat kota atau kabupaten," kata Dedi kepada Alinea.id

Strategi ini memang dinilai masih favorit untuk kandidat karena dinilai mampu membangun dukungan akar rumput. Plus, lebih tepat sasaran karena pesan kampanye sesuai dengan target.  

Meski begitu, strategi ini bukan tanpa kelemahan. Dedi bilang, butuh logistik yang besar untuk merealisasikannya. Sebab menggunakan metode dan proses voter to voter alias langsung bertatap muka dengan calon pemilih tidaklah murah. 

Sebagai informasi, strategi canvassing ini ditemukan dalam teori marketing saat seorang sales mengenalkan produk dengan cara bertatap muka langsung dengan pelanggan ataupun calon pelanggannya. Agar lebih efektif, Dedi menyarankan agar komunikasi sebaiknya cukup dilakukan dengan sistem multi level marketing (MLM) politik. 

Caranya, paslon cukup dengan menghimpun komunikasi yang bisa difungsikan sebagai agen. Agen memiliki target komunikasi sebanyak empat sampai lima keluarga di lingkungannya masing-masing. 

Sponsored

Pada pelaksanaannya, Dedi menyebut kalau paslon Jokowi Ma'ruf telah melakukannya dengan baik. Hal ini merunut dari target konstituen Jokowi-Ma'ruf yang terbilang cukup lengkap. 

Cawapres Ma'ruf Amin dinilai memiliki target elektoral yang berasal dari kelas muslim salafi alias tradisional. Titik temunya berada di pesantren. Berpadu dengan Jokowi yang memiliki basis elektoral dari pemilih nasionalis. 

Riset : Fultri Sri Ratu Handayani

Berita Lainnya
×
tekid